Calon Panglima TNI
Tak Ada Deadline Surpres Calon Panglima TNI, tapi DPR Berharap Jokowi segera Menyerahkan
Anggota Komisi I DPR RI berharap Presiden Jokowi segera menyerahkan SurPres calon Panglima TNI meski tak ada deadline.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum menyerahkan nama calon Panglima TNI hingga Senin (20/9/2021).
Padahal, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021 mendatang.
Karena itu, anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, berharap Surat Presiden (Surpres) calon Panglima TNI segera diserahkan sebelum Hadi Tjahjanto pensiun.
Kendati demikian, Christina mengatakan tak ada deadline terkait penyerahan Surpres calon Panglima TNI.
Namun, ujarnya, lebih cepat lebih baik karena mempertimbangkan semakin dekatnya masa reses DPR pada 7 Oktober mendatang.

Baca juga: Alasan KSAD Andika Perkasa Calon Kuat Panglima TNI: Punya Pendukung Kuat, Dinilai Mengerti Jokowi
Baca juga: Profil Letjen Eko Margiyono, Nama Baru Mencuat di Bursa Calon Panglima TNI, eks-Pengawal SBY
"Sebenarnya tidak ada deadline ya. Kalau kita berbicara peraturannya itu kan kita lihat Panglima itu pensiun bulan November."
"DPR masa sidang akan berakhir 7 Oktober, sudah lumayan dekat," kata Christina saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (20/9/2021), dikutip dari Kompas.com.
"Tapi sebaiknya, kami melihat itu disampaikan sebelum November kalau bisa," tambahnya.
Kendati Christina mengatakan tak ada deadline mengenai Surpres calon Panglima TNI, menurutnya akan lebih baik jika diserahkan sebelum November.
Alasannya, agar calon Panglima TNI selanjutnya bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR RI.
"Supaya ada waktu yang cukup bagi calon panglima untuk mempersiapkan diri nanti."
"Kan akan menghadapi fit and proper test dengan Komisi I yang mana juga harus bisa menjawab tantangan-tantangan terkait dengan situasi kita saat ini," tuturnya.
Tetapi, Christina melanjutkan, Surpres bisa saja diserahkan pada pembukaan masa sidang setelah reses berakhir, yaitu tanggal 23 Oktober.
"Jadi bisa ada pilihan apakah nama Panglima akan diajukan sebelum kita masuk masa reses."
"Masa resesnya cukup panjang, 8 Oktober sampai 23 Oktober kalau engga salah."
"Atau bisa disampaikan setelah kami masuk, jadi masuk masa sidang berikutnya," pungkasnya.
Baca juga: Pertanda dan Peluang Laksamana Yudo Jadi Panglima TNI, Wapres Salah Sebut hingga Pengamatan Ahli
Baca juga: Panglima TNI Ingatkan Santri dan Masyarakat Magelang Tetap Pakai Masker dan Disiplin Prokes
Puan Yakin Surpres Diserahkan dalam Waktu Dekat

Dilansir Tribunnews, Ketua DPR RI, Puan Maharani, yakin Surpres calon Panglima TNI selanjutnya akan segera diserahkan dalam waktu dekat.
Pasalnya, kata Puan, DPR akan memasuki masa reses pada 7 Oktober 2021.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun pada 8 November 2021.
“Sesuai UU, DPR akan menyampaikan persetujuan paling lambat 20 hari setelah Surpres diterima,” ujar Puan dalam keterangannya, Senin (20/9/2021).
Namun, Puan meminta publik tetap bersabar menunggu keputusan Presiden.
Lantaran, pemilihan Panglima TNI adalah hak prerogratif orang nomor satu tanah air.
“Siapapun nama calon Panglima TNI yang akan dikirim Presiden, DPR berharap dia adalah yang terbaik bagi organisasi TNI dan rakyat."
"Sehingga, TNI sebagai alat pertahanan negara bisa melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia,” urainya.
Ia pun berharap, Panglima TNI selanjutnya bisa melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mengatasi sejumlah permasalahan.
Baca juga: Harta Kekayaan Letjen Eko Margiyono, Namanya Mencuat di Bursa Calon Panglima TNI, Total Rp14 M
Baca juga: Pakai Helm Taruna Nomor 335, Panglima TNI Kenang Pendidikan di Lembah Tidar Bersama Alumni Akabri 86
Seperti penanganan Covid-19 hingga pengendalian keamanan di Papua.
“Kita berharap Panglima ke depan melaksanakan kebijakan pertahanan negara untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut,” pungkasnya.
Peluang 2 Calon Panglima TNI

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengungkapkan dua nama yang menurutnya adalah kandidat kuat pengganti Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.
Mereka adalah KSAD Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Diketahui, Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021.
Hal ini berarti penunjukan Panglima TNI selanjutnya akan segera dilaksanakan.
Khairul mengatakan Andika dan Yudo bisa menjadi Panglima TNI, namun tergantung peluang keduanya.
Ia menilai Andika berpeluang besar untuk menjadi Panglima TNI.
Sementara Yudo, ujar Khairul, peluangnya terus menguat seiring waktu.
Baca juga: Wapres Keseleo Lidah Sebut Laksamana Yudo Panglima TNI, Indikasi Kuat Istana Telah Tentukan Nama?
Baca juga: Siapa yang Berpeluang Jadi Calon Panglima TNI? Pengamat Singgung soal Prioritas dan Kebutuhan Jokowi
"Peluang Andika memang cukup besar jika pergantian Panglima TNI dilakukan dalam waktu dekat, dan penundaan akan sangat berdampak pada peluang keterpilihan Andika."
"Sementara itu peluang Yudo Margono cenderung terus menguat seiring waktu."
"Relatif tak ada masalah baginya dan bagi organisasi TNI, jika pergantian dilakukan sekarang ataupun menjelang masa pensiun Hadi Tjahjanto," bebernya, dilansir Tribunnews, Selasa (7/9/2021).
Lebih lanjut, Khairul menuturkan, secara politik Presiden Jokowi membutuhkan Panglima TNI yang loyal, terutama untuk memuluskan agenda politik dan pemerintahan.
Dari hal tersebut, kata Khairul, bisa dilihat tidak ada penghalang dalam relasi antara Jokowi dan Yudo.
Kendati demikian, Khairul menilai Yudo tak memiliki pendukung kuat untuk menjamin dirinya terpilih sebagai Panglima TNI.
Sedangkan Andika, dinilainya punya pendukung sekaligus penghalang yang kuat, yaitu sang ayah mertua, Hendropriyono, serta pernyataan sejumlah politisi dan tokoh.
"Sementara Andika Perkasa memiliki endorser kuat sekaligus barrier (penghalang)."
"Melalui sosok ayah mertuanya, Hendropriyono, maupun dari beragam pernyataan dukungan dari sejumlah politisi dan tokoh," ungkapnya.
Baca artike lainnya seputar calon Panglima TNI
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam/Vincentius Jyestha, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)