Polemik Kapal Selam Nuklir AUKUS, Pengamat Pertahanan: Jangan Kagetan Indonesia Juga Pasti Butuh
Karena siapapun negara di dunia ini termasuk Indonesia ke depannya pasti membutuhkan sumber tenaga atau energi dari nuklir.
Seperti Perancis, Inggris, Belanda, India, dan Jepang dengan kekuatan aliansi, militer dan persenjataannya.
"Tahun 2007, saya sudah sampaikan bahwa Indonesia perlu 12 kapal selam dan 4 kapal induk. Beberapa kelas harus bertenaga nuklir. Tidak mungkin tidak, itu keniscayaan," ungkapnya.
Gagasan menjaga serta menjunjung tinggi supremasi negara, sambung Connie, telah dilakukan Soekarno, Presiden Indonesia pertama ketika Indonesia menjadi negara berkekuatan militer terbesar di bumi bagian selatan.
Oleh karena itu harus dipastikan apakah yang ingin bangsa ini akan wujudkan pada tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka.
"Terutama jika tetap mempertahankan prinsip non blok atau non alignment yang akan sangat mahal tentunya di era dunia sudah saling dan semakin berintegrasi karena negara-negara tertentu di kawasan telah memiliki keunggulan militer yang siginifikan dengan ribuan pasukan dan infanteri yang maju, dipersenjatai alutista bertenaga nuklir dengan dukungan kerjasama aliansi," tandasnya.
Diketahui, akhir-akhir ini perseteruan dan ketegangan di Laut China Selatan (LCS) semakin meningkat.
Baca juga: Menlu Retno Soroti Pakta Pertahanan AUKUS dan Ingatkan Soal Ancaman Stabilitas Kawasan
Hal ini sampai melibatkan negara-negara di luar kawasan yang memiliki kepentingan di perairan tersebut.
Amerika, Inggris dan Australia merupakan negara-negara yang meningkatkan kehadiran militernya, terutama angkatan lautnya di kawasan tersebut untuk membendung pengaruh China yang semakin besar.
Saat ini Australia, Inggris dan Amerika membentuk kerjasama keamanan trilateral AUKUS yang bertujuan untuk membendung pengaruh China di kawasan Indo-Pasifik.
Dan salah satu kesepakatannya adalah Australia akan membuat kapal selam nuklir untuk memperkuat angkatan lautnya.
Pembentukan AUKUS tersebut membuat hubungan negara AUKUS tersebut bersitegang dengan Prancis.
Pasalnya, karena AUKUS, Australia membatalkan secara sepihak kontrak pembelian kapal selamnya ke Prancis demi mendapatkan kapal selam nuklir buatan Amerika atau Inggris, yang membuat pemerintah Prancis meradang.
Hal tersebut menunjukkan betapa seriusnya negara-negara tersebut menyikapi perkembangan isu LCS.