PDIP Bakal Pasang Foto Jenderal Hoegeng di Sekolah Partai
asto Kristiyanto mengatakan pihaknya akan memasang foto dari mendiang mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso di sekolah partai milik PDIP
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya akan memasang foto dari mendiang mantan Kapolri Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso di sekolah partai milik PDIP.
Rencana pemasangan foto itu bukan tanpa alasan.
Kata Hasto, Jenderal Hoegeng dinilai merupakan sosok pemimpin yang nilai keteladanannya wajib ditiru.
Terlebih kata dia, kegiatan di sekolah partai tersebut memfokuskan pada pembentukan calon pemimpin di masa mendatang.
Hal itu disampaikan Hasto kala dirinya turut hadir dalam acara peluncuran buku berjudul 'Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan' di kawasan Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
"Maka tadi kami sampaikan, karena di sekolah partai PDI perjuangan itu tempat penggemblengan pemimpin, memerlukan sosok keteladanan seperti pak Hoegeng, maka kami minta izin keluarga bapak, bahwa gambar (foto) pak Hoegeng pun akan kami pasang di sekolah Partai PDI Perjuangan," kata Hasto, Minggu (7/11/2021).
Baca juga: Megawati Kenang Sosok Jenderal Hoegeng Iman Santoso: He Is The Best Kapolri, the Real Polri
Tak hanya itu, kata dia, Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan juga memiliki kedekatan dengan mendiang Jenderal Hoegeng.
Hal tersebut yang semakin menguatkan rencana PDI Perjuangan untuk memasang foto Kapolri kelima itu di sekolah partai.
"Sehingga apapun pada akhirnya rekam jejak seorang pemimpin itu terletak pada apa yang diberikan bagi bangsa dan negara dan bagi institusi yang membesarkannya," katanya.
Baca juga: Hoegeng dan Awaloedin jadi Panutan, Megawati Berharap Polisi Tangguh dan Dicintai Rakyat
Lebih jauh, Hasto menyebut saat ini pihaknya telah meminta restu kepada keluarga dari mendiang Jenderal Hoegeng untuk memasang foto di sekolah partai PDIP.
Bahkan kata dia, Partai berlogo Kepala Banteng Moncong Putih itu telah lama menjalin komunikasi dan sudah diizinkankeluarga dari Jenderal Hoegeng.
"Sudah, tadi kami sampaikan kepada keluarga, karena kami sejauh ini berkomunikasi baik, bahkan dengan Reni Hoegeng (putri Jenderal Hoegeng) karena sekolah partai itu juga sebagai pusat kebudayaan beberapa lukisan-lukisan juga atas inspirasi dari putri pak Hoegeng yang kami pasang di kantor sekolah partai," katanya.
Megawati kenang sosok Jenderal Hoegeng
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri mengenang sosok Jenderal Polisi (Purn) almarhum Hoegeng Imam Santoso kala menjabat sebagai Kapolri.
Megawati mengatakan Jenderal Hoegeng merupakan Kapolri terbaik yang menjabat di era kemerdekaan Republik Indonesia.
"Menurut saya, he's the best (Jenderal Hoegeng) dari zaman Kapolri setelah merdeka. Karena beliau menunjukkan yang tadi saya bilang, that's the real Polri," katanya.
Hal terebut dinobatkan Megawati kepada Hoegeng bukan tanpa alasan.
Baca juga: Eks Kabareskrim: Hoegeng Adalah Sosok Teladan Agar Polri Dicintai Masyarakat
Menurut dia, selama menjabat sebagai Kapolri, Jenderal Hoegeng merupakan pejabat pemerintah yang merakyat.
Putri dari Presiden RI pertama Soekarno itu pun menyampaikan kenangannya kala Hoegeng masih menjabat sebagai Kapolri.
Saat itu, Megawati masih duduk di bangku kuliah dengan mengambil konsentrasi psikologi di Universitas Indonesia (UI).
Ketua Umum PDIP itu mengatakan, kerap kali bertemu dengan Heogeng saat hendak berangkat kuliah.
Dalam pertemuan tersebut, Megawati turut menceritakan percakapan mereka berdua.
Baca juga: Mochtar Pabottingi Sandingkan Sosok Munir dengan Mohammad Hatta Hingga Hoegeng
"Om mau ke mana, saya manggilnya om. Om masa Kapolri naik sepeda?" tanya Megawati.
"Ya biar saja ini kan sekalian berolaharaga," kata Megawati menirukan jawaban Jenderal Hoegeng.
Hoegeng Iman Santoso merupakan sosok Jenderal Polisi yang lahir di Pekalongan, 14 Oktober 1921 silam.
Kapolri kelima itu dikenal sebagai sosok polisi yang jujur dan berintegritas tinggi.
Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso adalah seorang Purnawirawan di Era Orde Baru masa pemerintahan Soeharto.
Semasa menjabat ia dikenal sebagai sosok teladan yang berpendirian teguh, menjunjung tinggi kejujuran, dan kedisiplinan.
Bahkan atas sikapnya itu, Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menyebut kalau hanya ada tiga polisi yang jujur yaitu polisi tidur, patung polisi, dan Jenderal Hoegeng.
Sebagai informasi, Jenderal Hoegeng wafat pada usia 84 tahun tepatnya 14 Juli 2004 karena sakit stroke dan jantung yang dideritanya.
Sebelum meninggal dunia, Hoegeng memiliki wasiat kalau dirinya tidak ingin dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Hoegeng diketahui dimakamkan di Taman Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Giri Tama, Kemang, Kabupaten Bogor.