Respons Menantu Luhut, Mantan Danpaspampres saat Diisukan Jadi Pangkostrad
Dikonfirmasi Tribun Bali mengenai isu tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menanggapinya santai.
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Nama Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak diisukan bakal mengisi posisi jabatan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Dia dikabarkan menggantikan posisi Letjen Dudung Abdurachman yang kini mengemban jabatan baru sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Dikonfirmasi Tribun Bali mengenai isu tersebut, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menanggapinya santai.
Maruli mengaku siap melaksanakan perintah apa pun itu dari atasan.
"Jabatan ditentukan oleh atasan. Saya tahunya, kerja saja. Kalau tentara harus siap ditugaskan dan mengemban tugas pekerjaan posisi jabatan apa pun," kata Mayjen TNI Maruli, Kamis 18 November 2021.
Baca juga: Bertugas di Bali, Ini Sederet Capaian Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang Dikabarkan Jadi Pangkostrad
Sebagaimana diketahui, selama menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana, Mayjen Maruli melakukan berbagai langkah-langkah taktis dan srategis.
Berbagai program telah digagasnya hingga upaya pengendalian Covid-19 di wilayah teritorial Kodam IX/Udayana meliputi Bali dan Nusa Tenggara.
"Memang tugas OMSP (Operasi Militer Selain Perang) TNI untuk membantu Pemerintah Daerah," ucapnya saat disinggung mengenai peran Maruli selama bertugas di Kodam IX/Udayana.
Nama menantu Luhut Binsar Pandjaitan itu disebut-sebut akan menjadi Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) yang baru usai Letjen Dudung Abdurachman dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Kendati demikian, Dudung mengaku dirinya tidak tahu mengenai kabar tersebut.
"Belum tahu sampai sekarang," kata Dudung usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, dilansir Tribunnews, Rabu 17 November 2021.

Dudung mengatakan ia akan melaporkan langsung kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengenai nama penggantinya.
Nantinya, ujar Dudung, laporan tersebut akan diteruskan Andika kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nanti akan kami laporkan kepada Panglima TNI dan nanti akan dilaporkan kepada Bapak Presiden," ungkapnya.
Profil Mayjen Maruli Simanjuntak
Dikutip dari Wikipedia, Mayjen Maruli Simanjuntak lahir pada 27 Februari 1970. Ia merupakan suami dari Paulina Pandjaitan, putri Luhut Binsar.
Mengutip Kompas.com, Maruli adalah lulusan Akademi Militer 1992 yang berpengalaman di Infanteri Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.
Pada November 2020, ia ditunjuk menjadi Panglima Kodam (Pangdam) Udayana menggantikan Mayjen Kurnia Dewantara yang memasuki masa pensiun, dilansir Tribun Bali.
Sebelum menjabat sebagai Pangdam Udayana, Maruli merupakan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).
Ia ditunjuk menjadi Danpaspampres pada November 2018. Kala itu, ia menggantikan Mayjen (Mar) Suhartono yang dirotasi menjadi Komandan Korps Marinir.
Paspampres bukanlah hal baru bagi Maruli. Di tahun 2014, ia pernah menjadi Komandan Grup A Paspampres.
Dua tahun setelahnya, ia mendapat promosi jabatan dan mengemban tugas sebagai Komandan Korem 074/Warasastrama, Solo.
Lalu, pada April 2017, Maruli kembali bergabung dengan Paspampres menjadi Wakil Komandan.
Satu tahun menjabat Wakil Komandan Paspampres, ia lalu dirotasi menjadi Kasdam IV/Diponegoro pada Oktober 2018.

Berikut ini riwayat jabatan Mayjen Maruli Simanjuntak.
Komandan Detasemen Tempur Cakra (2002)
Perwira Bantuan Madya Operasi Kopassus (2005-2008)
Komandan Batalyon (Danyon) 21 Grup 2/Sandi Yudha (2008-2009)
Komandan Sekolah Komando Pusdikpassus (2009-2010)
Wakil Komandan Grup 1/Para Komando (2010-2013)
Komandan Grup 2/Sandi Yudha (2013-2014)
Asisten Operasi Danjen Kopassus (2014)
Maruli dalam perjalanan karier militernya selama 28 tahun memiliki sederet prestasi gemilang.
Karier Militer Maruli sebagain besar berkecimpung di Satuan Tempur yaitu sebagai Pasukan Khusus TNI AD (Kopassus). Ia merupakan seorang prajurit lulusan Akmil Tahun 1992.
Perjalanan kariernya tidak hanya berprestasi dalam melaksanakan tugas kemiliteran, tapi juga menorehkan tinta emas di dunia olahraga khususnya olahraga Bela Diri Judo.
Pada waktu masih berpangkat Perwira Pertama (Pama), ia berprestasi sebagai Atlet Judo tingkat nasional maupun internasional.
Maruli yang saat itu berpangkat Kolonel Infanteri dipercaya menjabat sebagai Danrem 074/Warastratama di Surakarta pada 2016 sampai dengan 2017.
Ia juga pernah membawa Satuan Korem yang dipimpinnya meraih prestasi dengan dianugerahi gelar Danrem terbaik dalam bidang Program Upaya Khusus (Upsus) Ketahanan Pangan Tingkat Nasional Tahun 2016.
Penghargaan bergengsi tersebut langsung diserahkan oleh Kasad kepada Danrem pada apel Komandan Korem dan Komandan Kodim 2016 seluruh Indonesia di Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD Bandung, pada 14 Nopember 2016.
Baca juga: Menantu Luhut Disebut Jadi Pangkostrad, Ini 2 Sumber Kekayaan Terbesar Mayjen Maruli Simanjuntak
Dari pernikahannya dengan Paulina Pandjaitan, Mayjen Maruli Simanjuntak dikaruniai seorang putri bernama Faye Hasian Simanjuntak.
Faye lahir pada 10 April 2002. Pada Februari 2020 lalu, Faye masuk dalam jajaran Forbes Indonesia untuk kategori 30 Under 30.
Prestasi tersebut diraih Faye atas kontribusinya pada dunia anak lewat organisasi yang ia dirikan, Rumah Faye. Rumah Faye dibuat bertujuan memerangi perdagangan anak, kekerasan pada anak, hingga eksploitasi anak.
Pencapaian Faye tersebut tentu saja membuat sang kakek, Luhut Binsar Pandjaitan, bangga. Hal ini pernah diungkapkan Luhut lewat Instagram pribadinya.
Berbagai Peran yang Dilakukan
Sejak menjabat Panglima Kodam IX/Udayana pada 23 November 2020, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak telah menjalankan berbagai program untuk masyarakat, mulai dari pembangunan hingga pengendalian Covid-19.
Program unggulan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak ialah pembangunan Pompa Hidram yang tersebar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Pompa hidram ini ia targetkan mencapai 200 titik untuk memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat. Perhatian ini diberikan Pangdam IX/Udayana yang wilayahnya kesulitan mengakses air bersih.
Pembangunan pompa hidram tentu tidak mudah. Ada hambatan dan tantangan yang harus dilalui. Bahkan ada saja yang memandang sebelah mata pada saat proses pembangunan pompa hidram.
"Target kami ada 200 Pompa Hidram. Kami berdiskusi banyak masukan dari masyarakat tentang pertanian. Ada yang tidak punya air.

Ada juga yang tadah hujan. Padahal ada sungai di situ. Dengan adanya pompa hidram bisa dimanfaatkan untuk pertanian," ujar Pangdam kepada Tribun Bali, Selasa 24 Agustus 2021 lalu.
Seperti halnya di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan, terpasangnya 10 pompa hidram yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga mampu mengaliri 220 ha lahan pertanian dengan jumlah 400 KK warga.
Kementerian Pertanian pun telah melirik program yang digalakkan Pangdam IX/Udayana dan berencana menjadikan pompa hidram sebagai pilot project pengairan di wilayah lain.
"Sudah mulai dilirik juga oleh Kementerian Pertanian. Mereka sudah hadir dan berencana dijadikan pilot project untuk buat di tempat lainnya.
Kami memang pemain lapangan. Kami mendapat masukan PUPR, masukan dari kementerian pertanian, diharapkan jadi program yang berlanjut di banyak tempat di Indonesia Raya," ucapnya.
Wilayah Bali yang terkenal baik dengan pengairan subaknya ternyata masih ada beberapa yang sulit mengakses air bersih.
Dengan program pompa hidram ini, Maruli yakin akan berdampak pada peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan warga desa.
Menurut Maruli, bicara pengairan dan program pompa hidram tidak hanya berkutat pada ketersediaan air bersih saja, namun impact-nya juga berdampak pada pengentasan kemiskinan, kebersihan hingga kesehatan.
"Efeknya warga tidak usah lagi beli air bersih. Airnya lebih bersih lebih bagus bagi kesehatan, karena air yang tersedia sumbernya ada yang tercemar polusi berbahaya ke stunting pada anak.
Semua mempercayai bahwa air akan mempengaruhi tingkat kemiskinan efeknya, air bisa untuk beternak, bertani dan sebagainya," ujar Maruli dengan nada optimistis.
Selain pompa hidram, Kodam IX/Udayana juga menggandeng masyarakat dengan menyediakan fasilitas beternak ayam.
"Dari mulai kandang, bibit ayam DOC (Day Old Chicken) kami kasih lengkap selama 3 bulan. Untungnya 75 persen bagi mereka. Di setiap tim itu harus ada 3 orang minimal.
Maksimal ngurus 2 000 ayam. Kami tingkatkan 6.000 ayam. Kami runut sampai di mana permasalahannya untuk mengangkat kehidupan masyarakat," kata Maruli.
"Jadi dari pompa hidram, ayam, kebun mulai jalan, sambil berjalan juga mengkonsep, misal wilayah A terkenal dengan sayur apa atau buah apa untuk pemasaran kedepan. Yang penting kebutuhan warga tercukupi," jelasnya.
Baca juga: Kisah Eksekutor Jambret Penumpang Bajaj yang Belepotan Lumpur, Terjebak 30 Menit di Selokan
Maruli meninjau progress renovasi tempat-tempat ibadah yang berada di Ksatrian Praja Raksaka Kepaon, Denpasar, Bali.
Bagi Pangdam, renovasi tempat-tempat ibadah ini memiliki fungsi yang vital. Kodam IX/Udayana memenuhi sarana tempat beribadah bagi seluruh umat beragama di lingkungan Makodam IX/Udayana.
Terdapat Pura Praja Raksaka, Masjid Al Amin Raksaka dan Gereja Praja Raksaka yang hampir selesai direhab.
"Nantinya diharapkan dapat menjadi rumah ibadah yang lebih baik dibandingkan dengan yang ada selama ini.
Mudah-mudahan dapat meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semakin khusuk melaksanakan ibadah," ucap dia.
Maruli juga meresmikan renovasi bangunan Sekolah TK Kartika VII-1 dan SD Kartika VII-3, Jumat 24 September 2021. Kedua bangku pendidikan tersebut berlokasi di Ksatrian Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar.
Tujuan renovasi ini untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas bagi anak-anak didik serta dapat mendorong pencapaian misi sekolah yang lebih baik.
Baca juga: Tanam Ganja Dalam Polybag, 4 Warga Merangin Jambi Diciduk Polisi saat Berpesta Barang Haram
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah TK Kartika VII-1, Silvi mengapresiasi kepedulian dan perhatian Pangdam IX/Udayana beserta istri dalam mendorong terwujudnya renovasi sekaligus melengkapi sarana prasarana yang disesuaikan dengan teknologi terkini.
Silvi juga memperkenalkan program pendidikan yang diterapkan pihak sekolahan yaitu Program Pendidikan Bilingual.
Menyikapi kabar peran besar dan pro aktif TNI di Bali dalam pengendalian Covid-19, Pangdam menyebutkan, pengendalian Covid-19 membutuhkan kerja sama berbagai pihak, tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikan permasalahan ini sendiri.
"Sebetulnya kita sepakati bahwa urusan Covid-19 ini harus bekerja sama semua unsur, tidak ada yang bisa menyelesaikan permasahalan ini sendiri.
Masalah pencetus lebih aktif ya itu silakan saja menilai tapi kitapun kalau instansi lain tidak support berat juga," kata Maruli kepada Tribun Bali, Minggu 22 Agustus 2021.
Maruli menyebut, Bali memiliki kemampuan kultur Desa Adat yang berpotensi baik, namun perlu ada pencetus ide atau penggerak agar upaya dan hasil lebih maksimal.
"Setelah berjalan menurut saya bisa dikatakan bahwa Bali bisa jadi contoh, bisa menjemput sekian ratus orang sehari.
Saya bilang kerja sama Pemda, Polisi, Dinas Kesehatan harus selalu bersama-sama, kenapa jadi mudah ? Karena Pemda menyiapkan tempat isolasi yang baik," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul PROFIL dan Rekam Jejak Pangdam Udayana Mayjen Maruli Simanjuntak yang Dikabarkan Jadi Pangkostrad,