Profil Ridho Rahmadi, Ketum Partai Ummat yang Baru Saja Dilantik, Mantu Amien Rais
Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, telah resmi dilantik, Sabtu (4/12/2021). Berikut profilnya.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Whiesa Daniswara
lihat foto
Ridho sendiri bukan berasal dari dunia politik.
Suami Tasniem Rais ini merupakan akademisi yang mendalami Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan teknologi informasi.
Mengutip situs resmi Universitas Islam Indonesia (UII), Ridho adalah lulusan universitas yang bertempat di Yogyakarta tersebut.
Ia kemudian melanjutkan studinya di Johannes Kepler University, Austria.
Setelahnya, ia kembali menempuh studi di Czech Technical University in Prague di Republik Ceko dan mendapat gelar Ing.
Di tahun 2013, Ridho memulai program doktor di Radboud University Nijmegen, Belanda.
Dikutip dari LinkedIn-nya, Ridho menjadi dosen di program studi Teknik Informasi UII selama 10 tahun, yakni sejak April 2009 hingga November 2019.
Kemudian, menjadi asisten profesor selama hampir dua tahun, mulai Desember 2019 sampai 2021.
Ia juga pernah menjadi asisten dosen saat menjadi mahasiwa UII pada 2006 hinga 2007.
Baca juga: Pengurus di Daerah Mundur, Partai Ummat Ibaratkan Jahit Baju Baru: Kadang Tak Pas Meski Sudah Diukur
Baca juga: Ratusan Kader Tingkat DPD dan DPC Partai Ummat di Batam Mundur, Ketua DPW Kepri Ungkap Sebabnya
Pesan Amien Rais usai Pelantikan DPP Partai Ummat
Politisi Senior Amien Rais resmi melantik Dewan Pimpinan Pusat Partai Ummat pada Sabtu (4/12/2021), di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam prosesi pelantikan tersebut, Amien Rais yang juga merupakan Ketua Majelis Syura Partai Ummat berpesan, agar seluruh pengurus Partai Ummat dapat memegang teguh sikap amanah serta senantiasa menegakkan amar makruf nahi munkar.
"Majelis Syura Partai Ummat sungguh berharap bahwa Partai ini nanti akan menjadi garda terdepan dalam meluruskan kiblat bangsa ini ke depan," kata Amien Rais dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (5/12/2021).
Lebih lanjut, mantan Ketua MPR itu membeberkan maksud dari apa yang diharapkannya pada jajaran pengurus Partai Ummat tersebut.
Di mana yang, pertama kata dia, melakukan Al-Amru bi Al-Maruf dan Al-Nahyu an Al-Munkar, yakni memerintahkan tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan.
