Virus Corona
Kemenkes Konfirmasi Tambah 11 Pasien Positif Omicron, Ini Data Diri dan Riwayat Perjalanannya
Kemenkes kembali mengkonfirmasi adanya temuan 11 pasien baru Covid-19 yang positif varian Omicron, berikut data pasien dan riwayat perjalanannya
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengkonfirmasi adanya temuan 11 pasien baru Covid-19 yang positif varian Omicron.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mencatatkan total kasus varian Omicron di Indonesia kini mencapai 19 kasus.
Ke-11 pasien baru ini, kata Nadia, merupakan pelaku perjalanan internasional.
"Saat ini seluruh pasien menjalani karantina di Jakarta," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumat (24/12/2021).
Dari ke-11 pasien tersebut, Kemenkes mendata para pasien memiliki riwayat melakukan perjalanan dari Turki, Jepang, Arab Saudi hingga Korea Selatan.
Baca juga: Prasasti Nama Nakes yang Gugur Karena Covid-19 Bakal Dipajang di JPO Kapal Pinisi Karet Sudirman
Berikut data 11 pasien yang positif Covid-19 varian Omicron:
1. DAH, laki-laki, 58 th, dari Turki
2. NAN, aki-laki, 21 th, dari Turki
3. SS, laki-laki, 53th, dari Turki
4. ADS, laki-laki, 49 th, dari Turki
5. NF, perempuan, 59 th, dari Turki
6. ASPP, laki-laki, 21 th, dari Turki
7. R, laki-laki, 33 th, dari Jepang
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Perayaan Natal Nasional 2021 Digelar Secara Tapping
8. AW, laki-laki, 32 th, dari Korea Selatan
9. RP, laki-laki, 40 th, dari Jepang
10. W, laki-laki, 44 th, dari Jepang
11. I, laki-laki, 28 th, dari Arab Saudi
Penetapan 11 pasien baru ini dilakukan setelah sebelumnya hasil Whole Genome Sequencing keluar pada Jumat (24/12/2021).
Baca juga: WHO Soroti Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Sebelumnya, Tambah 3 Kasus dari Malaysia dan Kongo
Sebelumnya, Nadia mengabarkan, sebanyak tiga kasus Covid-19 varian Omicron kembali terdeteksi di Indonesia.
Hingga membuat Indonesia mencatatkan total jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia mencapai 8 orang.
Ketiga tambahan kasus ini, kata Nadia, berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI).
Yakni, satu orang PMI dari Malaysia dan dua orang lainnya PMI dari Kongo.
"Total jadi delapan, ada tambahan dari PMI dari Malaysia satu dan Kongo dua," kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).
Mereka, kata Nadia, diketahui terinfeksi varian Omicron usai melakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).
Baca juga: Efektif Lawan Omicron, AS Izinkan Pil Paxlovid Pfizer untuk Obat Oral Covid-19
Dari hasil pemeriksaan yang keluar pada Kamis (23/12/2021), ketiganya positif terpapar varian Omicron.
Saat ini, ketiga pasien tersebut sedang menjalani isolasi di Wisma Atlet.
"Kondisi gejala ringan dan isolasi di Wisma Atlet," terang Nadia.
Pelaku Perjalanan Internasional Meningkat
Mengutip kemkes.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke wilayah Indonesia, meningkat.
Peningkatan ini, kata Menkes Budi terjadi menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
''Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,'' kata Menkes Budi.
Baca juga: Viral Joki Vaksin Covid-19 Sudah 16 Kali Disuntik, dr Tirta Ungkap Efek Sampingnya
Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Pemerintah akan segera memperketat pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara.
Baik dari pintu masuk kedatangan darat, laut maupun udara.
Pengetatan dilakukan dengan pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF) serta Whole Genome Sequencing (WGS) bagi seluruh kasus PCR yang menunjukkan hasil positif.
''Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS."
Baca juga: Mendagri Tito Sebut Perlu Ada Terobosan Kreatif untuk Percepat Vaksinasi Covid-19
"(Dari hasil survei) ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,'' Imbuhnya.
Untuk itu, Kemenkes akan dibantu TNI, Polri dan Kemendagri untuk memperkuat surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)