Minggu, 28 September 2025

Pembelajaran Tatap Muka

Antisipasi Munculnya Klaster di Sekolah saat PTM Terbatas, Ini yang Dilakukan Kemendikbudristek 

Sekjen Kemendikbud-Ristek mengatakan pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah dan menanggulangi munculnya klaster di sekolah.

Tribunnews/JEPRIMA
Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima 

"Banyak sekolah yang aliran udaranya kurang bagus, atau kalau menggunakan AC maka alirannya cuma di dalam situ. Nah ini harus ada aliran udara bebasnya, jendela perlu dibuka. Memang agak lebih panas sedikit, tetapi ini perlu," katanya.

Baca juga: Kemendikbudristek: Pemda Tak Boleh Larang Sekolah Gelar PTM Terbatas

Selanjutnya terkait dengan durasi berkumpul dan jarak satu sama lain. Kartini menegaskan peserta didik diperbolehkan untuk berkumpul namun tidak dalam rentang waktu lama dan tetap harus menjaga jarak.

Dia mencontohkan beberapa kegiatan yang perlu mendapat perhatian dan pengawasan, antara lain ketika berolahraga, upacara, menunggu antrian di toilet, hingga ketika peserta didik menunggu jemputan dari orang tuanya.

Kemudian, kata Kartini, perlu dipastikan bagaimana penggunaan masker para peserta didik dan tenaga kependidikan.

Harus dipastikan mereka bukan hanya menggunakan masker, melainkan menggunakan masker yang baik dan benar.

"Menggunakan masker yang baik dan benar adalah menutupi hidung dan mulut. Karena penularan terjadi dengan droplet yang bisa masuk lewat hidung atau mulut," jelasnya.

Siswa mencuci tangan dengan sabun sebelum mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima
Siswa mencuci tangan dengan sabun sebelum mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN Cipinang Melayu 05, Jakarta Timur, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Proses PTM 100 persen murid setiap kelas ini sudah diberlakukan seperti belajar mengajar umumnya sebelum ada pandemi Covid-19. Hanya saja, waktu proses belajar mengajar kali ini masih dibatasi. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Dia juga menyoroti perlunya pengawasan dan perhatian agar semua pihak di satuan pendidikan mengurangi sentuhan terhadap benda yang kerap disentuh oleh orang lain.

Penting pula, kata Kartini, merubah kebiasaan. Seperti menggunakan tangan kiri untuk membuka pintu.

"Ini karena tangan kanan biasanya yang paling sering digunakan untuk makan, menyentuh muka, menggosok hidung, mata. Sehingga tangan kanan ini kalau sudah menyentuh benda lain agak beresiko. Untuk itu, ajarkan anak-anak untuk menggunakan tangan kiri dan mengurangi sentuhan pada barang-barang," ucapnya.

Demi menambah keamanan, Kartini menyatakan ada langkah-langkah rekayasa administrasi dan teknis.

Seperti melaksanakan pembatasan jumlah orang dalam kelas, pengaturan frekuensi sekolah dan durasi PTM, hingga tes Covid-19 secara berkala bagi warga satuan pendidikan.

"Tentu hal ini perlu dikomunikasikan dengan orang tua dan anak. Tujuannya nanti akan kita sampaikan. dan secara teknis kita bisa mengatur bagaimana mereka duduknya, alur masuknya, pemanfaatan PeduliLindungi, penyediaan sarana cuci tangan, sirkulasi dan juga disinfeksi," pungkasnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan