Azis Syamsuddin Tersangka
Alasan Azis Syamsuddin Hadirkan 2 Saksi yang Tak Tahu Perkara : Agar Bisa Melihat Terdakwa Utuh
Kuasa hukum terdakwa Azis Syamsuddin, Rivai Kusumanegara menjelaskan alasan pihaknya menghadirkan dua saksi meringankan
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Wahyu Aji
"4 Masjid dibangun sendiri dari uang yang disumbangkan Azis?," tanya Hakim Anggota Fahzal Hendri kepada Irawan.
"Dia (Azis) hanya meneruskan," ucap Irawan.
Baca juga: Azis Syamsuddin Menangis di Ruang Sidang
"Masyarakat juga ikut atau cuma mengandalkan dari Azis?," tanya lagi Hakim Fahzal.
"Masyarakat juga ikut," jawab Irawan.
"Jadi pak Azis ini supaya disumbangkan untuk penyelesaian, sudah selesai Masjid itu?," cecar Hakim Fahzal.
"Alhamdulillah sudah," timpal Irawan.
Azis Syamsuddin Nangis
Saat Yanti memberikan keterangan di persidangan, Azis Syamsuddin yang juga merupakan mantan Wakil Ketua DPR RI itu menangis sesenggukan di dalam ruang sidang.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di ruang sidang utama Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Azis nampak beberapakali membasuh air matanya dengan nada suara yang berat saat bertanya kepada saksi.
Hal itu bermula saat saksi Yanti menceritakan terkait kondisi kesulitan ekonominya saat usai melahirkan seorang anak.

Yanti mengaku saat itu sang anak mengalami penyakit yang disebut hydromakoli sejak dilahirkan dan memerlukan biaya besar untuk dioperasi.
Saat itu kata Yanti, keluarganya membutuhkan uang atau biaya untuk pengobatan bayinya senilai Rp45 juta.
"Kami bingung sekeluarga nangis bayi harus operasi. Kami bingung saat itu karena keadaan ekonomi kami, 45 juta gimana kami dapat, kata Yanti dalam persidangan, Kamis (6/1/2022).
Seketika itu, Yanti mengaku jika kondisi tersebut turut disiarkan oleh orang terdekatnya di Lampung Timur melalui media sosial Facebook. Tak lama, postingan itu kata Yanti viral dan menuai banyak bantuan.
Baca juga: Ibu Rumah Tangga dan Seorang Wiraswasta Dihadirkan Jadi Saksi Meringankan untuk Azis Syamsuddin
Bahkan, kata Yanti pihaknya menerima panggilan telepon dari orang yang tidak diketahui asalnya untuk menawarkan bantuan biaya.