Kemlu Pastikan Kematian Mahasiswi Asal Sulut Grace Karundeng di Kanada Bukan Akibat Tindak Kriminal
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan meninggalnya mahasiswi Indonesia di Toronto, Ontario, Kanada bukan akibat tindak kriminal.
Penulis:
Larasati Dyah Utami
Editor:
Adi Suhendi
"Kami belum tahu penyebabnya," katanya.
Ia tak mau berspekulasi dengan penyebab kematian putrinya.
Ia menyerahkan pada aparat berwajib.
Baca juga: Mayat yang Mengambang di Kawasan Pelabuhan Samarinda Ternyata ABK asal Manado
"Kami terus berkonsultasi dengan pihak konsulat," katanya.
Tessie ingin jenazah anaknya dibawa ke Indonesia.
Proses pemulangan sedang diupayakan.
"Bisa tiga hingga tujuh hari," katanya.
Dia mengaku sangat terpukul dengan peristiwa kematian putrinya.
Sosok Grace Karundeng
Sebut dia, Grace adalah sosok anak yang baik, penurut, serta sangat kreatif.
"Dia membuat sebuah video jurnalisme berbagai bangsa. Ia menyampaikan narasi berbagai bahasa dengan pakaian dari bangsa itu," katanya.
Ia mengatakan, Grace belajar ke luar negeri karena terobsesi kakaknya yang belajar di sana.
Ia mengambil kuliah manajemen dan baru menjalani pendidikan satu semester.
"Rencananya ia segera ujian semester," katanya.
Baca juga: Pria di Manado Ditikam saat Asyik Berdansa dengan Selingkuhan Orang, Nyawa Korban Tak Tertolong
Kepergian Grace, sebut dia, membawa duka, bukan hanya bagi keluarga tapi juga warga.
Ia bercerita, para pemuda di dua gereja meneteskan airmata kala mengetahui Grace meninggal.

"Warga dan pemuda sekitar berbondong bondong membuat sabuah," katanya.
Untuk kepulangan jenazah, ia masih berkonsultasi dengan konsulat Indonesia di Kanada. Waktu pengurusan berkas memakan waktu 3 hingga 7 hari.
"Kemungkinan jenazahnya tiba di sini hari kesepuluh," katanya.