Bursa Capres
Pengamat Yakin Duet Prabowo-Jokowi Tak Akan Direstui Megawati
Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga turut menyoroti adanya dukungan kepada duet pasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Jamiluddin Ritonga turut menyoroti adanya dukungan kepada duet pasangan Prabowo Subianto dan Joko Widodo sebagai calon presiden dan wakil presiden RI 2024 mendatang.
Jamiluddin meyakini, duet Prabowo-Jokowi tak akan mendapat restu dari Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP, partai yang menaungi Jokowi.
"Peluang duet Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi) diusung PDIP dan Gerindra tampaknya sangat kecil," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Kamis (20/1/2022).
Sebab kata dia, PDIP sejak dini sudah menyiapkan nama Ketua DPR RI Puan Maharani yang diyakini akan maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) mendatang.
Baca juga: Pengamat Nilai Usulan Jokowi Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2024 Cenderung Merendahkan Presiden
Dengan begitu, Jamiluddin yakin jika Megawati Soekarnoputri akan mendahulukan nama Puan yang maju dibandingkan Jokowi.
Terlebih, Jokowi telah mengabdikan diri sebagai Presiden RI selama dua periode.
"Khusus PDIP, yang sudah menyiapkan Puan Maharani, tentu akan sulit mengusung duet Prabowo-Jokowi. Bagi PDIP, khususnya Megawati Soekarnoputri, Puan akan didahulukan daripada Jokowi," kata dia.
Karena itu, Jamiluddin beranggapan kalau duet antara Prabowo-Puan akan menjadi pasangan yang tepat bagi Gerindra dan PDIP.
Bahkan, rumor untuk menduet kan kedua pejabat tersebut juga tidak akan mengganggu hubungan PDIP dan Gerindra, khususnya hubungan Megawati dan Prabowo.
Baca juga: Puan Harga Mati Capres PDIP Dengan Prabowo, Airlangga Berpeluang Gandeng Ganjar di Pilpres 2024
"Hubungan kedua ketua umum itu justeru akan semakin mesra dan solid dalam menduetkan Prabowo-Puan," tuturnya.
Megawati juga kata dia, akan mendahulukan putrinya Puan dalam pilpres mendatang agar kesinambungan trah Soekarno tetap berlangsung.
Dengan majunya Puan berpasangan dengan Prabowo, maka trah Soekarno akan tetap eksis di kancah nasional dan internal PDIP.
"Momentum itu hanya pada tahun 2024. Lewat dari tahun tersebut trah Soekarno akan kehilangan momentum," katanya.
Baca juga: Usulan Sekber Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024, Golkar: Taati UU Terkait Pencapresan
Diketahui, dukungan untuk Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Capres dan Cawapres di Pilpres 2024 mulai berdatangan.