Selasa, 11 November 2025

Densus 88 Sebut Pimpinan Baru ISIS Kendalikan Jaringan Terorisme di Indonesia

Irjen Marthinus Hukom menyebut Islamic State in Iraq Syria (ISIS) masih memegang pengaruh terhadap jaringan teroris yang ada di Indonesia.

Penulis: Reza Deni
Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Baliho yang berisi imbauan mengenai terorisme terpampang di persimpangan jalan raya Lenteng Agung dari Depok arah Pasar Minggu 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Irjen Marthinus Hukom menyebut Islamic State in Iraq Syria (ISIS) masih memegang pengaruh terhadap jaringan teroris yang ada di Indonesia.

Pengaruh ISIS itu dinilai Marthinus masih eksis di jaringan teroris Indonesia, terlebih setelah ISIS mendeklarasikan pimpinan baru mereka menggantikan Abu Ibrahim Al-hashemi Al-Quraishi yang tewas.

"Kita melihat kemarin baru saja diumumkan ada pemimpin ISIS baru, yang baru di-declare oleh ISIS di Syria sana untuk menggantikan pemimpin yang lama. Artinya mereka masih eksis sampai sekarang, mereka masih mengendalikan jaringan-jaringan mereka di seluruh Indonesia," kata Marthinus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).

Densus 88, dikatakan Marthinus, telah menangkap ada 5 sampai 6 orang yang terlibat dengan media ISIS.

Baca juga: Per Maret 2022, Densus 88 Berhasil Tangkap 56 Anggota Jaringan Terorisme

Marthinus mengatakan mereka bertugas melakukan propaganda-propaganda.

"Lalu kemudian mereka diperintahkan untuk menduplikasi propaganda-propaganda mereka yang tadinya dalam bahasa Arab kemudian untuk ditranslate ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris lalu disebarkan lagi ke media sosial," kata Marthinus.

Kehadiran pimpinan baru, dikatakan Marthinus, juga memberikan angin segar bagi ISIS untuk terus eksis di sejumlah negara melalui jaringan-jaringan yang terafiliasi langsung.

"Artinya secara ideologi, secara spirit, mereka tuh masih tetap ada walaupun di Timur Tengah mereka kehilangan teritori, tapi dengan hadirnya pemimpin baru, artinya ada napas atau angin segar buat mereka untuk kembali eksis," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved