Gelar Pahlawan Nasional
Ketua MPR Ahmad Muzani Nilai Penganugerahan Soeharto Sebagai Pahlawan Tradisi yang Baik
Ketua MPR Ahmad Muzani bicara soal penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Soeharto.
Ringkasan Berita:
- Ketua MPR Ahmad Muzani menilai pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto oleh Presiden Prabowo merupakan tradisi yang baik.
- Muzani menyebut penghargaan ini sebagai pengakuan negara atas jasa besar Soeharto dalam perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia hingga mencapai kondisi saat ini.
- Ia menekankan pentingnya menghormati jasa para pemimpin terdahulu dengan nilai budaya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR Ahmad Muzani menilai bahwa penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Soeharto merupakan tradisi yang baik.
Menurutnya, pemberian penganugerahan tersebut ibarat penghargaan antara generasi.
Hal itu disampaikan Muzani usai menghadiri penganugerahan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
"Karena itu saya kira tradisi seperti ini sangat baik dari junior kepada seniornya, dari anak kepada bapaknya," kata Muzani.
Bagaimanapun kata Muzani, Soeharto telah berjasa sehingga Indonesia bisa seperti sekarang ini. Oleh karena itu, penghargaan tersebut merupakan bentuk penghormatan negara atas jasa-jasa Soeharto dalam perjuangan dan pembangunan bangsa.
"Ya, hari ini yang disampaikan gelar pahlawan adalah untuk Haji Muhammad Soeharto. Saya kira yang dilakukan oleh pemerintah sekali lagi juga merupakan penghargaan dari negara atas jasa-jasanya kepada Pak Harto,” katanya.
Ia menilai, pemberian gelar tersebut mencerminkan sikap bangsa yang menghargai kebaikan dan perjuangan para pemimpin terdahulu.
"Bagaimana kita memberi ruang kepada kebaikan-kebaikan perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh para pemimpin kita dulu dan sekarang penghargaan itu diberikan," katanya.
Muzani juga menekankan pentingnya nilai-nilai budaya dalam menghormati jasa para pendahulu, tanpa menafikan kekurangan yang mungkin ada.
"Meskipun manusia biasa tentu saja ada salah, ada lupa. Tetapi proses itu kita diajarkan untuk mikul duwur mendem jero, menghormati atas jasa, mengenang atas kebaikan. Kemudian kita menutup atas kekurangan-kekurangan dan tidak meniru atas kesalahan-kesalahan," pungkasnya.
Gelar Pahlawan Nasional
| Sosok Pengusul Pertama Soeharto Terima Gelar Pahlawan, Mulai Digaungkan pada 2008 |
|---|
| Daftar 5 Diktator Dunia yang Justru Dianggap Pahlawan oleh Rakyatnya |
|---|
| Mengintip Rumah Cendana: Tempat Soeharto Dulu Berkumpul, Kini Ditinggal Anak-anaknya |
|---|
| Pahlawan Nasional, Menteri HAM Tetapkan Nama Gedung Kementerian HAM Jadi Gedung KH Abdurrahman Wahid |
|---|
| Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Situasi di Ndalem Kalitan Sepi Ada Upacara di Astana Giribangun |
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.