Anwar Abbas: KSAD Jenderal Dudung dan TNI Memang Harus Hadir Membantu Rakyat
Wakil Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas pun menyambut positif dan bersyukur terkait kedekatan Jenderal Dudung dengan rakyat kecil.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan impeksi mendadak (sidak) ke pasar Anyar Bogor dan pasar Kramat Jati, Jakarta.
Sidak Jenderal Dudung itu untuk memastikan minyak goreng curah dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas pun menyambut positif dan bersyukur terkait kedekatan Jenderal Dudung dengan rakyat kecil.
"Apa yang dilakukan KSAD (Jenderal Dudung sidak ke pasar-pasar,red) sudah bagus,” kata Anwar, Kamis (2/6/222).
Baca juga: Ke Jenderal Dudung, Pedagang Pasar Kramat Jati Bilang Harga Migor Masih Rp 18 Ribu Per Liter
Menurut Anwar, Jenderal Dudung jangan hanya sidak ke pasar-pasar, membantu Pemda, Pemkot dan Polri untuk memastikan Migor sesuai HET.
Tetapi juga bagaimana Jenderal Dudung bisa berbuat yang lebih baik dan lebih berarti lagi bagi kemashlahatan dan kesejahteraan rakyat.
“Sehingga kehadiran TNI benar-benar bisa terlihat dan dirasakan oleh semua warga negara dari negara Indonesia yang sama-sama kita cintai ini,” jelasnya.
Lebih lanjut, Anwar menyampaikan bahwa Jenderal Dudung dan TNI tidak boleh berdiam diri dan membiarkan rakyatnya hidup susah dan menderita.
Oleh karena itu, jika rakyat mengalami kesusahan apalagi menderita maka TNI harus hadir membantu rakyat.
“Apalagi TNI sudah menggariskan delapan kewajiban yang mereka tetapkan sendiri,” ungkapnya.
Delapan kewajiban TNI yang dimaksud Anwar adalah bersikap ramah tamah terhadap rakyat, bersikap sopan santun terhadap rakyat, menjunjung tinggi kehormatan wanita, menjaga kehormatan diri di muka umum, senantiasa menjadi contoh dalam sikap dan kesederhanaanya, tidak sekali-kali merugikan rakyat, tidak sekali menakuti dan menyakiti hati rakyat dan menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.
Baca juga: Jenderal Dudung Ungkap Ada yang Jual Minyak Goreng di Bogor Melebihi HET
Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memantau harga minyak goreng dengan berdialog langsung dengan pedagang Pasar Tradisional Kramat Jati, Jakarta pada Rabu (1/6/2022).
Hal tersebut dilakukan Dudung menindaklanjuti arahan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan terkait keterlibatan Angkatan Darat untuk membantu Pemda dan Kepolisian khususnya di wilayah pulau Jawa dan Bali terkait ketersediaan dan harga minyak goreng.
"Pagi hari ini saya mengecek dan memastikan langsung keterlibatan TNI Angkatan Darat, dalam rangka membantu pemerintah daerah sesuai perintah dari Bapak Menko Marves, Pak Luhut yang disampaikan beberapa minggu lalu," kata Dudung dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Rabu (1/6/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Dudung menyampaikan pihaknya mendapat informasi bahwa harga eceran tertinggi minyak goreng curah di Pasar Kramat Jati masih mencapai Rp 18 ribu per liter.
Padahal, kata dia, HET-nya seharusnya Rp.15.500 dan Rp14 ribu per liter.
"Alhamdulillah setelah berkolaborasi dengan semua pihak,bada jalan by pass yang tadinya distributor ke agen, sekarang dari distributor bisa langsung ke pengecer, dari distributor harga Rp 13 ribu per liter, pengecer menjual Rp 14 ribu per liter dan Rp 15.500 per kilo. Di sini hadir juga pak Walikota, Kapolres, dari Indomarco dan Pangdam," kata Dudung.
Dudung menegaskan, bahwa prajurit Angkatan Darat harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat dan menjadi solusi namun tetap harus sesuai aturan yang berlaku bahwa TNI Angkatan Darat membantu Kepolisian dan Pemerintah Daerah.
"Dampak kerja sama ini luar biasa, sehingga ada penyesuaian, dari Pemda kemudian dari Kepolisan dan Angkatan Darat termasuk dari Indomarco yang bekerjasama dan bahu membahu untuk menyesuaikan harga minyak. Semua bertujuan agar jangan sampai masyarakat kesulitan akan kebutuhan minyak," jelasnya.