Jumat, 15 Agustus 2025

Bursa Capres

Prabowo, Anies, Ganjar, Andika yang Bakal Diusung Capres?, Nasdem: Nanti Setelah Rakernas 15-17 Juni

Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan partainya hingga saat ini belum mengusung kandidat calon presiden (capres) dan cawapres.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate saat memberikan kererangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/6/2022). 

Ia menambahkan, dalam pengusungan capres, NasDem tidak hanya melihat satu sisi dalam mempertimbangkan.

Selain hasil survei yang diungkap ke publik, Johnny bilang NasDem pun memiliki analisis tersendiri. NasDem, sambung dia, pun melakukan survei yang hasilnya tidak dipublikasilan. Itu karena hanya untuk kepentingan analisis kebijakan internal partai.

“Karenanya maka, survei-survei yang kami lakukan tentu sangat independen karena itu untuk bahan atau dasar-dasar pengambilan kebijakan. Bukan untuk disampaikan kepada masyarakat untuk diketahui masyarakat, agar diketahui masyarakat,” kata Johnny. “Ini dua pendekatan yang berbeda, yang mungkin hasilnya sama, mungkin, bisa juga berbeda.”

Untuk diketahui, Pada tanggal 15-17 Juni, sekitar 4000 kader NasDem dari seluruh Indonesia akan membanjiri Jakarta, dengan titik kumpul di JCC, Senayan. 

"Kami akan mendiskusi secara sangat hati-hati ikhwal bangsa yang sedang dirundung saling ketidakpercayaan ini. Semua masukan dari partai-partai lain, yang sudah  bertemu dengan Ketum NasDem, akan menjadi masukan penting," kata Ketua DPP Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Teuku menyebut, masukan seperti dari pimpinan Partai Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PPP, Demokrat kepada pimpinan NasDem menjadi sangat signifikan dalam kaitan ini.

Apalagi, ia menyebut kini kondisi bangsa sedang mengalami pembelahan hebat akibat Pilpres 2019 yang lalu. 

"Pembelahan itu sudah sampai ke tingkat sangat mengkhawatirkan karena sudah ke tahap menanggap pihak berseberangan dalam politik tidak pantas lagi dianggap manusia. Tapi pantas mereka dianggap binatang seperti yang satu menyebut pihak lain 'cebong', dan lainnya mencap 'kadrun' (kadal gurun) kepada sejawat satu bangsanya," paparnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan