Sabtu, 9 Agustus 2025

Studi Sarankan Strategi Pertahanan di Ibu Kota Nusantara Bertumpu Pada AU dan AL

merekomendasikan adanya kebutuhan perubahan paradigma strategi pertahanan terhadap Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Twitter @kangdede
Desain ibu kota negara nusantara 

Sehingga, kata dia, studi tersebut mempertanyakan kembali apakah strategi dan gelar pertahanan IKN yang ada sekarang masih tetap dibutuhkan atau harus dikaji ulang.

Kedua, kata dia, secara khusus strategi pertahanan ibu kota megara belum menjadi perhatian utama dalam literatur mengenai perang. 

Padahal, kata dia, ibu kota negara memiliki beberapa kekhasan misalnya kompleksitas perang kota yang sekarang berlangsung di Ukraina dan Rusia. 

Kemudian, kata dia, ada perlindungan VIP yang terkait dengan struktur pemerintahan dan politik suatu negara.

Selanjutnya, kata Curie, adanya konsentrasi center of gravity yan kemudian menjadi sumber kekuatan atau kelemahan yang apabila diserang bisa meruntuhkan daya juang suatu negara. 

Sejauh yang mereka kaji, lanjut Curie, belum ada studi yang memunculkan faktor determinan efektivitas pertahanan ibukota.

"Pembahasan perang baru dikaitkan dengan konsep seperti center of gravity, fortifikasi, geografi militer, kedalaman strategis, dan sejenisnya," kata dia.

Pertanyaan yang hendak dijawab dalam studi tersebut, kata dia, adalah bagaimana pola-pola pertempuran Ibu Kota Negara dikaitkan dengan operasionalisasi konsep geografi, militer, dan juga konsentrasi CoG.

Dari sana, tim peneliti kemudian menyusun skenario kerawanan ibu kota dan memunculkan satu rekomendasi mengenai strategi pertahanan Ibu Kota Nusantara.

Kajian tersebut, kata dia, bersandar pada metode ilmiah dan metodologi yang diharapkan bisa dipertanggungjawabkan dan direplikasi oleh peneliti lainnya.

"Novelty atau kebaruan dari kajian ini terletak pada data set pertempuran IKN dan Ibu Kota Darurat yang kami bangun dan kembangkan dari data set perang yang dibatasi pada periode 1910 sampai 2007," kata Curie.

Dari data set tersebut, lanjut dia, kemudian dilakukan seleksi terhadap perang mana saja yang memang ada serangan terhadap ibu kota.

Baca juga: Rakornis Golkar se-Kalimantan, Airlangga Minta Para Kader Sukseskan Program IKN

Data set tersebut, kata dia, kemudian dimutakhirkan sampai tahun 2021. 

Pada akhirnya, kata dia, tim mengubah unit analisisnya dari perang atau kampanye pada level strategis menjadi pertempuran ibu kota pada level yang taktikal. 

"Hasilnya adalah 152 pertempuran di 67 negara. Sedangkan data set IKN darurat itu kami buat berdasarkan 17 negara," kata Curie.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan