Minggu, 7 September 2025

Sri Lanka Bangkrut

Tolak Indonesia Disamakan dengan Sri Lanka, Menko Luhut: Lihat Data-data yang Baik

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan perekonomian Indonesia berbeda dengan Sri Lanka yang tengah mengalami kebangkrutan.

Tribunnews.com/Naufal Lanten
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan saat memberikan keterangan pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2022). Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan menilai perekonomian Indonesia berbeda dengan Sri Lanka yang alami kebangkrutan. 

Kedua, faktor ketahanan ekonomi suatu negara berbeda-beda.

Ketiga, kebijakan moneter dan kondisi fiskalnya, serta kondisi utang pemerintah ataupun swasta dan kemampuan membayarnya.

Hal itu sangat memengaruhi kemungkinan terjadinya krisis suatu negara.

Sri Mulyani pun menilai, indikator-indikator ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi yang cukup baik.

Menkeu memastikan, pemerintah tidak akan terlena dengan hal itu dan akan tetap mewaspadai ketidakpastian global.

Diketahui, Sri Lanka saat ini mengalami kebangkrutan setelah gagal mengatasi krisis ekonomi selama berbulan-bulan.

Negara ini memiliki tumpukan utang, mengalami gagal bayar, dan cadangan devisa yang menipis.

Sri Lanka pun mengumumkan, mereka menangguhkan pembayaran utang luar negeri sebesar 7 miliar dolar AS atau sekitar Rp104 triliun.

Personel tentara (tidak terlihat) menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran selama protes anti-pemerintah di luar kantor perdana menteri Sri Lanka di Kolombo pada 13 Juli 2022.
Personel tentara (tidak terlihat) menggunakan gas air mata untuk membubarkan demonstran selama protes anti-pemerintah di luar kantor perdana menteri Sri Lanka di Kolombo pada 13 Juli 2022. (AFP/ARUN SANKAR)

Anggota DPR Minta Pemerintah Jamin Keselamatan WNI di Sri Lanka

Dikutip dari situs resmi DPR RI, anggota Komisi I DPR RI, Christina Aryani, meminta pemerintah memastikan perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Sri Lanka.

Mengingat, krisis politik dan ekonomi sedang terjadi di negara tersebut.

"Pelindungan WNI sangat penting, utamanya untuk memastikan mereka tidak terkena imbas baik fisik seperti keselamatan pribadi akibat unjuk rasa maupun krisis karena kehilangan pekerjaan akibat gejolak ekonomi dan politik yang terjadi di Sri Lanka," kata Christina Aryani dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2022).

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut Akibat Krisis Ekonomi, Indonesia Bagaimana? Ini Kata Menkeu

Christina Aryani menjelaskan, berdasarkan catatan KBRI, terdapat 340 WNI di Sri Lanka yang mayoritasnya adalah pekerja migran sektor pariwisata dan sektor konstruksi.

Kemudian, WNI yang menikah dengan warga negara Sri Lanka.

Selain itu, Komisi I mendorong pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemenlu dan Perwakilan untuk mematangkan rencana kontinjensi dalam penanganan situasi di Sri Lanka.

Mulai dari distribusi bantuan logistik sampai evakuasi ketika diperlukan.

Politisi Partai Golkar ini berharap agar situasi krisis politik Sri Lanka bisa segera teratasi serta situasi kembali normal.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Seno Tri Sulistiyono, Kompas.com/Yohana Artha Uly)

Simak berita lainnya terkait Sri Lanka Bangkrut

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan