Kecelakaan Maut di Cibubur
Tidak Ada Jejak Pengereman: Kronologi Kecelakaan Maut Truk Tangki Pertamina di Cibubur Versi Polisi
Tim Korlantas Polri kini melakukan pendalaman penyebab kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Jalan Alternatif Cibubur Senin sore tadi.
Editor:
Choirul Arifin
Iring-iringan Mobil Penjemput Jenazah Tiba
Di media sosial Instagram viral video yang merekam iring-iringan mobil jenazah di lokasi kecelakaan maut, di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
Iring-iringan mobil jenazah tersebut mengangkut sebelas orang korban kecelakaan maut tersebut.
Jenazah korban lalu dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berdasar pantauan TribunJakarta, di video tersebut terlihat lalu lintas yang begitu padat. Suara sirene mobil jenazah terdengar saling bersautan begitu nyaring.
Diwartakan TribunJakarta, jenazah para korban tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati secara bertahap pada Senin (18/7/2022) pukul 18.00 WIB menggunakan sejumlah ambulans.
Sejumlah anggota TNI berpakaian dinas pun turut mendampingi rekan mereka yang termasuk korban tewas kecelakaan lalu lintas hingga ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Arif Wahyono mengatakan hingga pukul 18.58 WIB tercatat sudah sembilan jenazah yang dibawa ke Instalasi Forensik untuk diidentifikasi.
"Mohon berapa laki-laki, berapa perempuan saya belum bisa jelaskan karena pada saat ini kami belum melakukan pemeriksaan," kata Arif di RS Polri Kramat Jati, Senin (18/7/2022).
Dia menyebut bila dilihat dari kantong jenazah yang datang para korban diperkirakan berusia dewasa, namun untuk kepastian membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.

Pihaknya mengimbau para keluarga korban kecelakaan segera datang ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi dan pengambilan jenazah sebelum terjadi proses pembusukan.
"Kalau dilihat (jenazah) masih dalam keadaan segar, jadi mungkin bisa lebih mudah diidentifikasi.
Dari mereka juga kita perlu sidik jari dan segala macam," ujar Arif.
Sidik jari tersebut untuk keperluan identifikasi tim dokter forensik dengan mencocokkan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian).
Kesaksian korban