Selasa, 26 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Satu per Satu Klaim Polisi Soal Tewasnya Brigadir J Justru Terbantahkan: Adu Tembak hingga PCR Sambo

Meski belum tuntas terungkap tapi banyak temuan baru yang justru bertentangan dengan keterangan polisi pada awal kasus tewasnya Brigadir J. Apa saja?

ISTIMEWA/Tribunnews.com JEPRIMA
Brigadir J tewas ditembak di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7/2022) (kiri). Senjata api atau pistol jenis Glock 17 (kanan). Penanganan kasus tewasnya Brigadir J masih terus berlangsung tapi sejauh ini ada sejumlah temuan yang justru bertolak belakang dengan yang disampaikan Polri di awal kejadian. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan kasus tewasnya Brigadir J masih terus berlangsung tapi sejauh ini ada sejumlah temuan yang justru bertolak belakang dengan yang disampaikan Polri di awal kejadian.

Sebagai informasi, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J tewas tertembak pada 8 Juli lalu di rumah dinas eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kasus ini baru mencuat ke publik pada Minggu sore. Keesokan harinya, Senin 11 Juli 2022 barulah Polri secara resmi mengumumkan kasus ini publik.

Kasus tewasnya Brigadir J kini sudah memasuki sebulan.

Meski belum tuntas terungkap tapi banyak temuan baru yang justru bertentangan dengan keterangan polisi pada awal-awal kasus ini mencuat. Apa saja?

Berikut Tribunnews.com coba merangkumnya.

1. Tidak ada baku tembak antara Bharada E Vs Brigadir J

Pada awal kejadian, Polri menyatakan BrigadirJ tewas dalam insiden baku tembak dengan Bharada E.

Baku tembak dipicu karena aksi pelecehan yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Benar, melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan ketika itu.

Ramadhan menuturkan, fakta itu diketahui berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.

Baca juga: IPW Sebut Satgasus yang Diketuai Ferdy Sambo sebagai Geng Mafia di Tubuh Polri

Adapun saksi yang diperiksa yakni istri Ferdy Sambo dan Bharada E.

Belakanga, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E akhirnya memberikan pengakuan soal peristiwa yang sebenarnya terjadi terkait tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Berdasarkan keterangan Bharada E, ternyata tidak ada insiden baku tembak antara dirinya dengan Brigadir J di rumah bekas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Demikian hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum Bharada E, Muhammad Burhanuddin, dalam acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Minggu (7/8/2022).

Burhanuddin menjelaskan, Bharada E sudah mengungkapkan secara terang benderang dan tidak ditutup-tutupi terkait kasus pembunuhan yang menimpa Brigadir J.

"Kemarin dia sepakat untuk membuka (kasus pembunuhan Brigadir J) semuanya. Dia tuangkan dalam keterangan tertulis," kata Burhanuddin.

Menurut dia, keterangan Bharada E mengenai pembunuhan Brigadir J telah dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan atau BAP yang saat ini telah rampung.

Berdasarkan BAP Bharada E itu, kata Burhanuddin, ada beberapa pernyataan polisi sebelumnya, tidak sesuai dengan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi, sebagaimana disampaikan Bharada E.

"Memang ada beberapa yang bergeser dari fakta-fakta hukum yang telah dikemukakan sebelumnya," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan, dalam BAP terbaru itu, Bharada E menceritakan peristiwa yang sebenarnya terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

Dalam BAP itu, kata Burhanuddin, Bharada E mengungkapkan siapa pelaku yang terlibat dalam pembunuhan Brigadir J.

Selain itu, Bharada E juga mengungkapkan orang-orang yang ada di tempat kejadian perkara (TKP).

Lebih lanjut, saat ditanya apakah benar terjadi insiden baku tembak yang melibatkan Brigadir J dengan kliennya, Burhanuddin menegaskan tidak ada peristiwa tersebut.

"Itu sudah dituangkan di BAP. Intinya di tangga dan depan kamar (Putri Candrawathi) tidak terjadi tembakan-menembak," ucap Burhanuddin.

Burhanuddin menuturkan bahwa Bharada E menyaksikan sendiri detik-detik ketika Brigadir J tewas ditembak. Saat itu, ada beberapa saksi juga yang menyaksikan

2. Bharada E bukan sniper atau penembak ahli

Polisi menyebut bahwa Bharada E yang menembak Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo merupakan penembak nomor satu di resimen pelopor.

Kapolres Jakarta Selatan mengatakan hal ini berdasarkan komandan dari Bharada E.

"Kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue dan di resimen pelopornya dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1 di resimen pelopor, ini yang kami dapatkan," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (11/7/2022).

Belakangan, klaim itu terbantahkan.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK mengungkapkan rekam jejak Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E selama terjun menjadi anggota institusi Polri.

Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan, dalam keterangan yang diterima pihaknya berdasarkan pemeriksaan psikologis Bharada E sebanyak tiga kali ditemui ada beberapa fakta baru.

Adapun hal tersebut terkait peran dan tugas Bharada E di keluarga Irjen pol Ferdy Sambo.

Kata Edwin, berdasarkan penelusurannya, Bharada E bukanlah seorang penembak atau spiner serta bukan juga ajudan atau ade de camp (ADC) dari Irjen pol Ferdy Sambo.

"Beberapa hal yang mungkin harus diketahui Bharada E ini bukan sniper, bukan ajudan (ADC) Bharada E ini adalah sopir," kata Edwin saat dikonfirmasi awak media, Kamis (4/8/2022).

Dalam tugasnya, Bharada E kata Edwin, merupakan sopir untuk akomodasi Irjen pol Ferdy Sambo.

Keterangan itu didapat Edwin saat dirinya melakukan pemeriksaan tes assessment psikologis terhadap Bharada E.

"Info dari Bharada E, beliau sopir untuk Irjen pol Ferdy Sambo," ucap Edwin.

3. Sambo Tidak PCR saat penembakan terjadi

Pada awal-awal kejadian ini mencuat, Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J baku tembak dengan Bharada E di kediaman Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali dan Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali. Berakhir dengan tewasnya Brigadir J.

Ramadhan mengungkapkan posisi Kadiv Propam tak berada di lokasi saat peristiwa ini terjadi. Saat kejadian, Irjen Ferdy Sambo sedang melakukan tes PCR Covid-19.

"Pada saat kejadian, Kadiv Propam tidak ada di rumah karena sedang PCR test," ungkap Ramadhan, Senin (11/7/2022) ketika itu

Belakangan, ada temuan bahwa Irjen Ferdy Sambo ternyata tidak melakukan PCR saat peristiwa penembakan Brigadir J.

Demikian hal ini diungkap Pengacara Bharada E alias Richard Eliezer, Muhammad Burhanuddin.

Menurutnya, berdasarkan pengakuan dari Bharada E, ternyata Ferdy Sambo sedang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat Brigadir J tengah meregang nyawa.

"(Ferdy Sambo) Ada di lokasi," ujar Burhanuddin saat dikonfirmasi wartawan, Senin (8/8/20222).

Lebih lanjut dia mengatakan, pada tragedi penembakan Brigadir Yosua, penembak pertama dilakukan oleh Bharada E , kemudian dilanjutkan pelaku lain.

"Nembak pertama Bharada E, selanjutnya ada pelaku lain," ujar Burhanuddin..

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan