Minggu, 7 September 2025

Surya Paloh Temui Jokowi di Istana, NasDem Dikabarkan Pamit dari Kabinet, Isu Reshuffle Berhembus

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berpamitan kepada Presiden Joko Widodo karena berbeda arah pilihan politik.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Warta Kota/Henry Lopulalan
Foto dok./Jokowi dan Ketua Umum Parta NasDem Surya Paloh (kanan). Kemarin dikabarkan Jokowi bertemu Surya Paloh diduga Nasdem akan pamit dari kabinet pemerintahan Jokowi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengungkapkan munculnya informasi mengenai Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh berpamitan kepada Presiden Joko Widodo karena berbeda arah pilihan politik.

Kabar tersebut berhembus setelah Surya Paloh bertemu dengan Jokowi di Istana Merdeka kemarin.

"Kemarin itu Pak Surya Paloh bertemu dengan Presiden di Istana dan muncul sejumlah informasi bahwa pertemuan tersebut meskipun diklaim oleh teman-teman dari NasDem Itu adalah sebuah pertemuan rutin," ujar Khoirul Umam dalam diskusi daring Polemik Trijaya, bertajuk 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Sabtu (20/8/2022).

"Tetapi konon kabarnya Itu adalah sebuah pertemuan yang menyampaikan sejumlah informasi yang cukup valid yang intinya adalah sebagai sebuah bentuk pamitan secara politik. Sebagai penegasan dari titik beda, dari arah perjuangan menuju di 2024 mendatang," tambah Khoirul Umam.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Kembali Menguat Bersamaan Pengisian Pos Menteri PANRB, Begini Prediksi PDIP

Dia mengatakan jika pertemuan tersebut adalah langkah pamitan NasDem sebagai partai politik pendukung pemerintah maka koalisi yang terjalin dengan PKS dan Partai Demokrat akan terwujud.

Menurut Khoirul Umam, ketiga partai tersebut akan membentuk kutub baru kekuatan politik.

"Kalau benar informasi itu tidak spekulatif dan kemudian memang terjustifikasi maka besar kemungkinan kutub kekuatan baru yang dimotori oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS," tutur Khoirul Umam.

Khoirul Umam menilai deklarasi koalisi tiga partai tersebut akan dideklarasikan dalam waktu dekat.

"Akan segera dideklarasikan pada waktu terdekat.  Oleh karena itu ini harus terus dimaintain," pungkas Khoirul Umam.

Sejam Surya Paloh Temui Jokowi

Kemarin, Ketua Umum NasDem Surya Paloh temui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Paloh datang pukul 16.30 WIB melalui gerbang Sekretariat Negara menggunakan mobil Minivan hitam Mercedes Benz V Class.

Ia kemudian masuk ke dalam komplek istana kepresidenan, Jakarta melalui pintu Bali persis di samping masjid Baiturrahim.

Pintu masuk tersebut biasanya digunakan tamu tamu VVIP yang akan melakukan pertemuan intern dengan Presiden.

Pertemuan berlangsung kurang lebih satu setengah jam.

Paloh yang mengenakan kemeja putih lengkap dibalut jas hitam tersebut keluar dari pintu Bali sekitar pukul 17.59 WIB.

Paloh kemudian keluar dari Istana melalui pintu gerbang utama, Jalan Medan Merdeka Utara.

Di Tengah Isu Reshuffle Kabinet

Sebelumnya diberitakan perombakan alias reshuffle kabinet pemerintahan Jokowi sangat memungkinkan terjadi dalam waktu dekat.

Pasalnya, masih ada pos menteri yang kosong, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) yang ditinggalkan almarhum Tjahjo Kumolo.

Faldo Maldini, Staf Khusus Sekretaris Negara, saat dikonfirmasi mengakui jika reshuffle masih memungkinkan dilakukan oleh presiden.

"Semuanya sangat memungkinkan. Apalagi masih ada pos menteri yang kosong hingga hari ini. Ya pasti akan diisi. Pasti ada reshuffle," kata Faldo saat dimintai konfirmasi Tribunnews.com, Jumat (19/8/2022).

Presiden Jokowi, kata Faldo, sudah memiliki hitungan mengenai formasi kabinetnya dalam menghadapi sejumlah tantangan pembangunan, seperti sejumlah krisis akibat ketidakpastian global.

“Presiden tentu sudah punya hitungan. Menghadapi berbagai ketidakpastian global, krisis pangan dan energi menjadi perhatian."

"Butuh solusi untuk itu, maka perombakan pun dapat dilakukan bila dibutuhkan,” tuturnya.

Faldo mengatakan pemerintah terus berupaya memberikan yang terbaik bagi rakyat Indonesia.

Sebagaimana pidato Presiden pada 16 Agustus lalu, sejumlah capaian diraih di tengah kondisi sulit yang tentunya harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.

“Tentu butuh tim yang mampu mempertahankan, bahkan membawa lompatan lebih tinggi,” ucapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan