Rabu, 1 Oktober 2025

BBM Bersubsidi

Presiden Partai Buruh: Aksi Demonstrasi soal Kenaikan Harga BBM akan Digelar hingga Desember 2022

Presiden Partai Buruh menyebut akan menggelar aksi demonstrasi soal kenaikan harga BBM hingga Desember 2022 jika pemerintah tidak segera menurunkan.

Editor: Arif Fajar Nasucha
YouTube Kompas TV
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal saat bergabung dalam aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR pada Selasa (6/9/2022). Presiden Partai Buruh menyebut akan menggelar aksi demonstrasi soal kenaikan harga BBM hingga Desember 2022 jika pemerintah tidak segera menurunkan. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyebut aksi demontrasi terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan digelar hingga Desember 2022.

Hal ini disampaikan Said Iqbal saat berada di aksi demonstrasi yang digelar di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta pada Selasa (6/9/2022).

Said menyebut aksi demonstrasi akan terus dilakukan hingga Desember 2022 jika harga BBM tidak kunjung diturunkan oleh pemerintah.

"Akan melakukan aksi (demonstrasi kenaikan harga BBM) sampai dengan Desember 2022 hingga pemerintah menurunkan harga BBM," katanya dikutip dari Breaking News Kompas TV.

Lebih lanjut, Said meminta agar DPR membentuk panitia kerja (Panja) atau panitia khusus (pansus) terkait harga BBM yang baru saja dinaikkan oleh pemerintah.

Permintaan tersebut, kata Said, berkaca dari turunnya BBM di Malaysia di saat Indonesia justru menaikkannya.

Baca juga: Mahasiswa yang Demo Tolak Kenaikan Harga BBM di Kawasan Patung Kuda Mulai Membubarkan Diri

Ia menduga naiknya harga BBM disebabkan masih adanya mafia.

"Harga BBM di seluruh dunia termasuk Malaysia sudah turun dengan RON 92 bahkan Malaysia Rp 7 ribuan, pintu masuk ada apa dengan Pertamina dan menteri."

"Ada apa dengan mafia-mafia minyak bumi yang masih berkeliaran. Oleh karena itu kami meminta DPR segera membentuk Panja atau Pansus tentang BBM," jelasnya.

Lebih lanjut, Said mengungkapkan juga akan digelarnya mogok nasional dengan menggandeng tidak hanya buruh tetapi mahasiswa yang digelar pada November atau Desember 2022.

"Mogok nasional November atau Desember. Kita serukan bahkan mahasiswa akan kita galang," katanya.

Buruh memasang spanduk berukuran besar yang berisi tiga tuntutan dalam unjuk rasa di depan gerbang utama Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa (6/9/2022).
Buruh memasang spanduk berukuran besar yang berisi tiga tuntutan dalam unjuk rasa di depan gerbang utama Kompleks Parlemen Senayan Jakarta pada Selasa (6/9/2022). (TRIBUNNEWS.COM/GITA IRAWAN)

Baca juga: Sempat Rusuh, Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Diwarnai Aksi Saling Dorong dan Lempar Botol

Sebagai informasi, massa buruh telah datang di depan Gedung DPR sejak pukul 10.50 WIB.

Dikutip dari Tribunnews, massa buruh membentangkan spanduk besar bertuliskan 'Tolak Kenaikan Harga BBM' saat tiba di depan Gedung DPR RI.

Selain spanduk, massa buruh juga mengibarkan panji-panji yang mereka bawa, seperti bendera.

Dalam aksi demonstrasi ini terdapat beberapa organisasi massa yang terlibat seperti Partai Buruh, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Adapun tiga tuntutan yang bakal disuarakan adalah penolakan kenaikan harga BBM, Omnibus Law UU Cipta Kerja, dan menuntuk kenaikkan UMK 2023 sebesar 10 hingga 13 persen.

Polisi menyiagakan sejumlah kendaraan taktis jelang aksi demonstrasi buruh menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Polisi menyiagakan sejumlah kendaraan taktis jelang aksi demonstrasi buruh menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022). (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Sementara untuk mengamankan aksi, kendaraan taktis dari satuan Korps Brimob terparkir di halaman depan Gedung DPR.

Tidak hanya kendaraan taktis, sejumlah mobil pemadam kebakaran dan ambulans juga turut bersiaga.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan pihaknya telah menurunkan ribuan personel gabungan untuk pengamanan.

"Untuk yang di DPR ini sekitar 3.000 personel," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chaerul Umam/Fersianus Waku)

Artikel lain terkait BBM Bersubsidi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved