Sabtu, 16 Agustus 2025

Data Negara Bocor

Akun Twitter TNI AD Diretas, Tampilkan Gambar Penguin sejak 25 Agustus 2022

Akun Twitter resmi milik TNI AD diretas sehingga menampilkan gambar penguin sejak 25 Agustus 2022. Ini tanggapan dari Kadispenad.

tangkapan layar dari akun Twitter TNI AD
Tampilan akun Twitter TNI AD per Senin (12/9/2022) di mana sejak 25 Agustus 2022, akun itu menampilkan gambar berbentuk penguin. Akun Twitter resmi milik TNI AD diretas sehingga menampilkan gambar penguin sejak 25 Agustus 2022. Ini tanggapan dari Kadispenad. 

TRIBUNNEWS.COM - Akun Twitter resmi milik TNI Angkatan Darat (AD), @tni_ad diduga mengalami peretasan.

Akun Twitter TNI AD menampilkan gambar dan membagikan ulang unggahan atau retweet akun @PudgyPenguins pada 25 Agustus 2022.

Twitter TNI AD berulang kali meretweet unggahan sejumlah akun yang sama-sama identik dengan tokoh penguin.

Bagian foto profil dan banner akun Twitter TNI AD terlihat kosong.

Berdasar pantauan Tribunnews.com, unggahan asli terakhir dari akun TNI AD terlihat pada 25 Agustus 2022.

Saat itu akun TNI AD mengunggah poster webinar nasional kegiatan Temu Korps Kavaleri yang digelar keesokan harinya.

Akun Twitter resmi milik TNI Angkatan Darat (AD), @tni_ad diduga mengalami peretasan.
Akun Twitter resmi milik TNI Angkatan Darat (AD), @tni_ad diduga mengalami peretasan. (Twitter/tni_ad Diakses 12 September 2022)

Baca juga: Kata Setpres soal Hacker Bjorka yang Diduga Retas Dokumen Rahasia Milik Presiden Jokowi dan BIN

Pada hari yang sama, akun TNI AD juga masih mengunggah foto-foto kegiatan dari TNI AD, seperti penganugerahan tanda kehormatan 'Combatan Kagitingan Badge' dari Panglima AD Filipina, Letjen Romeo S Brawner kepada KSAD Jenderal Dudung Abdurachman.

Artinya, terhitung lebih dari dua minggu akun Twitter TNI AD mengalami peretasan dan belum kembali.

Tanggapan TNI AD

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad), Brigjen Hamim Tohari mengungkapkan pihaknya sedang meningkatan keamanan akun Twitter TNI AD.

"Kami sedang meningkatkan kemananan akun Twitter official kami dengan melakukan perubahan data sesuai permintaan pihak Twitter," ujarnya pada Senin (12/9/2022) dikutip dari Kompas.com.

Hamim mengatakan saat ini, pihak Twitter sedang dalam proses verifikasi data-data yang diperlukan.

Pada proses ini, Hamim berharap agar segera selesai.

"Mudah-mudahan proses ini segera selesaikan sehingga akun Twitter official TNI AD akan kembali operasional secara normal," katanya.

Marak Peretasan Situs Pemerintah

Seperti diketahui, belakangan ini Indonesia tengah dihebohkan dengan peretasan yang menyasar pemerintah.

Contohnya adalah peretasan yang dilakukan oleh akun bernama Bjorka dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews di situs breached.to, Bjorka pernah membocorkan data yang diduga milik Tokopedia yaitu berupa 91 juta data pengguna e-commerce tersebut.

Baca juga: Hacker Bjorka Trending, Ringgo Agus Rahman Terseret Diserbu Netizen Tanyakan Keamanan Anaknya

Data tersebut memiliki ukuran sebesar 11 GB (compressed) dan 24 GB (uncompressed).

Adapun data itu pertama kali dipublikasikan di akun Bjorka pada 19 Agustus 2022.

Kemudian sehari berselang, Bjorka juga menyebarkan data yang diduga merupakan data pribadi dari pengguna IndiHome sejumlah 26 juta akun.

Adapun data tersebut diklaim berisi nama lengkap, alamat email, hingga KTP milik pengguna.

Tidak sampai disitu, Bjorka kembali menyebarkan data pemilih milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 6 September 2022.

Pada keterangannya, data itu berisi nomor KTP, KK, nama lengkap, hingga umur pemilih.

Tangkapan layar dari situs Breached.to yang diduga berisi dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo. Salah satu dokumen yang diunggah oleh akun Bjorka itu diduga berasal dari BIN.
Tangkapan layar dari situs Breached.to yang diduga berisi dokumen surat menyurat Presiden Joko Widodo. Salah satu dokumen yang diunggah oleh akun Bjorka itu diduga berasal dari BIN. (Tangkapan layar dari Breached.to)

Data tersebut tertulis memiliki ukuran sebesar 4 GB (compressed) dan 20 GB (uncompressed).

Baca juga: Pengamat Keamanan Cyber Akui Sulit Ungkap Sosok Hacker Bjorka: Butuh Kerja Sama dengan Negara Lain

Adapun dalam data tersebut diklaim berisi lebih dari 105 juta data pemilih.

Bjorka pun kembali berulah ketika disebut meretas surat transaksi dan dokumen yang dikirimkan oleh Presiden ke Badan Intelijen Negara (BIN) yang berlabelkan rahasia dari tahun 2019-2021.

Pada keterangan di postingan itu, tertulis bahwa jumlah file yang berada di dalamnya sejumlah 679.180 file.

Sedangkan untuk ukuran filenya sendiri sebesar 40 MB (compressed) dan 189 MB (uncompressed).

Terbaru, Bjorka juga menyebarkan data pribadi milik menteri seperti Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Baca juga: Heboh Bjorka Bobol Data Menkominfo, Kenali Macam-Macam Profesi Hacker

Selain itu, data pribadi milik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan juga tak luput dari ulah Bjorka.

Deretan data pribadi dari pejabat tersebut diunggahnya di akun Telegram miliknya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya)

Artikel lain terkait Data Negara Bocor

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan