Selasa, 2 September 2025

Mengenal Gas Air Mata: Efek dan Pertolongan Pertama Saat Terkena

Gas air mata yang ditembakkan dan jatuh akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Kenali efek dan pertolongan pertama saat terkena.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Miftah
KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. Gas air mata yang ditembakkan dan jatuh akan mengeluarkan asap tebal berwarna putih. Kenali efek dan pertolongan pertama saat terkena. 

Eritema dermal (kemerahan pada kulit) umumnya mereda dalam waktu 45–60 menit, efek seperti kulit melepuh dan dermatitis kontak iritan biasanya disembuhkan dengan mengeringkan daerah yang melepuh dalam waktu 4 hari.

Gejala jangka panjang setelah paparan agen ini jarang terjadi.

Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas.
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Dalam bentrok ini polisi menembakkan gas air mata dan 127 suporter termasuk 2 polisi dilaporkan tewas. (Surya Malang/Purwanto)

Pertolongan Pertama saat Terkena Paparan Gas Air Mata

Membilas mata dengan air atau garam selama 10-20 menit adalah perawatan awal yang paling sering direkomendasikan untuk mendekontaminasi mata.

Pertolongan untuk paparan saluran pernafasan, gejala pada pernafasan biasanya mayoritas ringan dan seharusnya membaik dengan penghentian paparan dan membawanya ke udara segar.

Paparan pada kulit harus didekontaminasi secara menyeluruh dengan air mengalir dan sabun untuk menghilangkan kontaminasi dan menenangkan sensasi terbakar.

Wajah juga harus dibersihkan dari partikel-partikel sebelum disabun.

Pertolongan untuk paparan saluran pencernaan, gejala gastrointestinal (gangguan saluran pencernaan) ini tidak umum, namun bisa saja terjadi muntah, mual dan muntah karena efek iritan.

Apabila air liur yang telah terkontamisani tertelan, juga dapat menyebabkan muntah dan diare.

Jika muntah atau diare terus berlanjut atau parah, ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan elektrolit, asidosis (penumpukan asam dalam darah), syok, kejang, obtundasi (penurunan kesadaran) dan hipokal- aemia (kadar kalium yang rendah dalam darah).

Dalam situasi ini, pasien mungkin memerlukan perawatan penggantian elektrolit.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan