Selasa, 2 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

Prabowo Dianggap Tak Sensitif usai Perintah Kapolri Beri Kenaikan Pangkat ke Polisi Korban Demo

Pengamat menilai Prabowo tidak sensitif terkait kondisi sosial di masyarakat usai perintahkan Kapolri beri kenaikan pangkat ke polisi korban demo.

Taufik Ismail
Presiden Prabowo Subianto menjenguk aparat kepolisian yang menjadi korban kerusuhan unjuk rasa dalam beberapa hari terkahir, di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025). Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, menilai Prabowo tidak sensitif terkait kondisi sosial di masyarakat usai perintahkan Kapolri beri kenaikan pangkat ke polisi korban demo. Selain itu, perintah ini juga bisa menjadi blunder bagi Polri di tengah citranya yang tengah terpuruk pasca demonstrasi yang terjadi belakangan ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prabowo Subianto dianggap tidak sensitif terhadap kondisi sosial di tengah masyarakat usai memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) terhadap puluhan polisi yang terluka imbas aksi demonstrasi di Jakarta yang terjadi beberapa hari belakangan.

Tak cuma itu, pemberian KPLB ini juga bisa menjadi blunder bagi Polri.

"Di tengah dinamika krisis seperti saat ini, penghargaan itu belum waktunya diberikan karena justru bisa dipersepsi negara tidak sensitif pada aspirasi rakyat."

"Bahkan alih-alih meningkatkan moral anggota kepolisian, justru bisa menjadi blunder bagi Polri sendiri," kata pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, kepada Tribunnews.com, Senin (1/9/2025).

Bambang menduga ada maksud lain dari Prabowo terkait perintah pemberian penghargaan tersebut.

Baca juga: Prabowo Subianto Tegaskan Soal 4 Warga Tewas Pasca Demo di DPRD Makassar: Tindakan Perusuh!

Namun, ketika ditanya maksud lain tersebut, Bambang enggan berandai-andai. Dia meminta agar hal tersebut ditanyakan ke pihak Istana.

"Saya tidak tahu (maksud Prabowo). Mungkin bisa ditanyakan ke KSP (Kantor Sekretariat Presiden), apa maksud penghargaan di tengah aksi protes rakyat?" ujarnya.

Bambang menegaskan perintah Prabowo ini berpotensi semakin membuat citra Polri terpuruk.

Dia juga menganggap Polri dalam posisi dilematis karena tidak bisa menolak penghargaan Prabowo, tetapi di sisi lain, justru dinilai tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat ketika menerimanya.

"Ini buah simalakama bagi kepolisian, di satu sisi tak elok untuk menolaknya, tetapi juga tak sensitif kondisi sosial. Apalagi setelah ada insiden yang membuat citra Polri terpuruk," ujarnya.

Bambang pun meminta penghargaan semacam ini selayaknya diberikan ketika krisis di tengah masyarakat sudah teratasi alih-alih di saat masih adanya aksi demonstrasi di berbagai wilayah.

"Kalau memberi penghargaan waktunya bukan sekarang, tetapi bisa setelah krisis sosial teratasi," tegasnya.

Prabowo Perintahkan Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Luar Biasa bagi Polisi Terluka

Prabowo memerintahkan Jenderal Listyo Sigit untuk memberikan kenaikan pangkat luar biasas kepada polisi yang terluka akibat demo yang berujung ricuh pada beberapa waktu terakhir.

Hal ini disampaikannya setelah menjenguk para polisi yang terluka di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin siang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan