Minggu, 7 September 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Penjelasan Komdis PSSI soal Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Tak Dibuka saat Insiden Ricuh

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengungkap alasan tak dibukanya pintu gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
Tangkapan layar zoom PSSI
Konferensi pers online oleh PSSI terkait tragedi Kanjuruhan Malang. Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengungkap alasan tak dibukanya pintu gate 13 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. (Screenshot zoom PSSI) 

TRIBUNNEWS.COM - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI, membeberkan hasil investigasi terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Di antaranya tekait pintu tribun yang tak dibuka saat insiden kerusuhan yang menewaskan 125 orang ini pada Sabtu (1/10/2022). 

Komisi Disiplin (Komdis) PSSI menyatakan penyebab tertutupnya pintu keluar masuk penonton itu karena adanya kelalaian petugas keamanan atau security officer di stadion.

Petugas keamanan yang sudah mendapat komando untuk membuka pintu tidak segera melaksanakan perintah. 

"Ketepatan komando yang dikomandoi yang disuruh buka pintu di sebelah sana (pintu 13) belum melaksanakan pembukaannya itu alasannya," kata Ahmad Riyadh saat konferensi pers, Selasa (4/10/2022) yang ditayangkan youTube KompasTV

Atas kelalaian tersebut, Komdis PSSI pun memberi sanksi bagi petugas keamanan di insiden tersebut.

Baca juga: Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya Ricuh, Ketua Komdis PSSI Sebut Potensi Sanksi Bagi Singo Edan

Security officer , Suko Sutrisno, dilarang melakukan kegiatan di lingkungan sepak bola seumur hidup.

"Kemudian ada security officer atau steward (petugas keamanan), orang yang mengatur semua keluar masuk pintu semuanya. Siapa itu security officer Arema FC? Dia adalah Suko Sutrisno."

"Suko Sutrisno sebagai petugas kemanan tidak boleh melakukan kegiatan di lingkungan sepak bola seumur hidup," kata Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing. 

PSSI juga memberi sanksi terhadap ketua panitia pelaksana Arema FC.

Menurut Komdis PSSI, ketua panitia pelaksana tidak melakukan tugasnya dengan baik.

Baca juga: Korban Tewas Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Bertambah Jadi 131 Orang

"Ketua panitia yaitu Abdul Haris, ia bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan event yang besar ini." 

"Kami melihat ketua pelaksana tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dan tidak siap. Gagal mengantisipasi kerumunan orang datang."

"Ada hal-hal yang harus disiapkan. Pintu-pintu yang seharusnya terbuka, malah tertutup," kata Erwin. 

Atas kelalaian tersebut, Abdul Haris dilarang melakukan kegiatan di lingkungan sepak bola selamanya.

"Kepada ketua panitia pelaksana pertandingan Arema FC, tidak boleh beraktivitas di lingkungan sepak bola seumur hidup," imbuh Erwin.

Arema FC Diberi Sanki Rp 250 juta

Potret kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang. Ayah satu korban menangis anak tiada.
Potret kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) (TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO P)

Komdis PSSI juga memutuskan, Arema FC dilarang menggelar pertandingan dengan penonton saat menjadi tuan rumah.

Selain itu, Arema FC juga tidak boleh menggelar laga kandang di Stadion Kanjuruhan pada lanjutan Liga 1 2022/2023.

"Kepada klub Arema FC dan panitia pelaksananya, keputusannya adalah dilarang menyelenggarakan pertandingan dengan penonton sebagai tuan rumah," kata Erwin, sebagaimana dilansir Tribunnews sebelumnya. 

"Dan harus dilaksanakan di tempat yang jauh dari home base Malang, itu kurang lebih jaraknya 250 km dari lokasi," jelasnya.

Selanjutnya, Arema FC mendapat sanksi denda sebesar Rp 250 juta buntut tragedi Kanjuruhan.

"Kedua, klub Arema FC dikenai sanksi denda Rp 250 juta," ungkap Erwin.

"Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas akan berakibat pada hukuman yang lebih berat," sambungnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan