Selasa, 4 November 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Muncul 6 Petisi Terkait Tragedi Kanjuruhan, Stop Gas Air Mata hingga Iwan Bule Mundur dari PSSI

Muncul 6 petisi di Change.org soal Tragedi Kanjuruhan di antaranya Stop Gas Air Mata hingga Iwan Bule Mundur dari PSSI.

SURYA/SURYA/PUR
Ratusan spanduk dan poster bertuliskan "Usut Tuntas" tragedi Stadion Kanjuruhan bertebaran di berbagai titik di wilayah Malang Raya, Kamis (6/10/2022). Poster bernada tuntutan itu terlihat mulai marak ditemukan sejak Selasa (4/10/2022) pagi. Kebanyakan menggunakan kain hitam dengan tulisan warna putih, atau kain putih dengan tulisan warna hitam. Ratusan spanduk yang terpasang di hampir seluruh sudut wilayah Malang Raya tersebut mewakili sejuta harapan banyak korban yang kehilangan nyawanya. Muncul 6 petisi di Change.org soal Tragedi Kanjuruhan di antaranya Stop Gas Air Mata hingga Iwan Bule Mundur dari PSSI. SURYA/PURWANTO 

Tragedi Kanjuruhan jadi tamparan keras untuk kita bahwa ada hal krusial yang jauh lebih penting musti dibenahi dalam pesepakbolaan nasional. Semua pihak yang berkepentingan harus duduk satu meja mencari solusi agar menjadikan sepakbola Indonesia lebih maju dan berkembang, berhentilah mencari pamor dan aspek politis terlebih pasca tragedi ini.

Sepakbola sejatinya menyenangkan, bukan malah merenggang nyawa. Sepakbola seharusnya menghibur, bukan malah meneteskan air mata. Sepakbola seharusnya jadi pemersatu, bukan malah sumber bencana

Salam
Suhari Ete

Baca juga: Ketua Umum PSSI Iwan Bule Tak akan Mundur Karena Tragedi Kanjuruhan, Malah Titip Salam untuk Netizen

Kolase foto Ketua Umum PSSI Mochamad Irawan atau Iwan Bule, Arema berduka karena tragedi Kanjuruhan, Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Didesak mundur hingga viral lontarkan hadirin yang berbahagia saat konpers Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule tegaskan tak bakal mundur.
Kolase foto Ketua Umum PSSI Mochamad Irawan atau Iwan Bule, Arema berduka karena tragedi Kanjuruhan, Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa, Presiden Madura United, Achsanul Qosasi. Didesak mundur hingga viral lontarkan hadirin yang berbahagia saat konpers Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule tegaskan tak bakal mundur. (Kolase Tribunnews)

2.Tuntut institusi Kepolisian terkait insiden meninggalnya suporter Arema di Kanjuruhan

Petisi tuntutan Kepolisian atas insiden meninggalnya suporter Arema di Kanjuruhan telah ditandatangani lebih dari 3 ribu orang di dunia maya.

Hingga saat ini, Jumat (7/10/2022) tuntutan pada Kepolisian atas insiden meninggalnya suporter Arema di situs Change.org sudah ditandatangani 3.977 orang di dunia maya dan diprediksi bakal menembus 5 ribu.

"3.977 telah menandatangani. Mari kita ke 5.000. Dengan 5.000 tanda tangan, petisi ini akan lebih mudah diliput oleh media lokal," tulis situs Change.org.

Berikut isi petisinya:

Sabtu malam lalu (01/10/2022), Liga 1 BRI mengadakan pertandingan antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan tersebut dimenangkan oleh tim Persebaya dengan score 3-2. Diakhir pertandingan setelah wasit meniup peluit sebagai tanda berakhirnya pertandingan. Beberapa suporter Arema (baca:Aremania) turun ke dalam lapangan untuk memberikan motivasi dan kritik kepada para pemain Arema. Hal tersebut membuat suporter lainnya ikut turun ke lapangan.

Karena begitu banyaknya suporter yang masuk ke lapangan dan membuat suasana menjadi tidak kondusif, aparat kepolisian mulai mengambil tindakan dengan menangkap dan menghajar suporter yang dirasa menjadi provokator. Tidak berhenti sampai disitu, polisi juga menembakan puluhan gas air mata kepada suporter, baik yang ada di lapangan maupun yang ada di tribun penonton. Yang sebenarnya hal tersebut dilarang dalam Undang-Undang FIFA. Hingga pada akhirnya banyak penonton yang berdesak desakan untuk keluar dari stadion.

Namun karena kapasitas pintu stadion yang kecil, banyak suporter yang menjadi korban karena berdesak desakan dan kehabisan nafas. Sekitar ratusan suporter menjadi korban meninggal dan beberapa lainnya luka-luka. Petisi ini dibuat untuk meminta pertanggung jawaban kepada pihak Kepolisian karena telah mengambil langkah yang kurang tepat dan mengakibatkan beberapa suporter meninggal dunia.

Dukung petisi ini jika anda merasa senada dengan kami.

kolase foto Arema berduka atas tragedi Kanjuruhan dan spanduk bertuliskan Usut Tuntas atas tragedi yang menelan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan bertebaran di sudut-sudut Kota Malang, Selasa (4/10/2022). Aremania mengancam akan turun ke jalan jika dalam waktu 7 hari tak ada tersangka
kolase foto Arema berduka atas tragedi Kanjuruhan dan spanduk bertuliskan Usut Tuntas atas tragedi yang menelan ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan bertebaran di sudut-sudut Kota Malang, Selasa (4/10/2022). Aremania mengancam akan turun ke jalan jika dalam waktu 7 hari tak ada tersangka (Kolase Tribunnews/Suryamalang.com)

3.Kepolisian Harus Stop Penggunaan Gas Air Mata!

Petisi Kepolisian Stop Penggunaan Gas Air Mata kini telah ditandatangani lebih dari 52 ribu orang di dunia maya.

Saat berita ini dibuat pada Jumat (7/10/2022) petisi agar Kepolisian Harus Stop Penggunaan Gas Air Mata di situs Change.org sudah ditandatangani 52.185 orang di dunia maya dan diprediksi bakal menembus 75 ribu.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved