Ibu Kota Negara
IKN Disebut Terancam Jadi Kota Hantu, Politisi PDIP: Kalau Rampung, Bukan Prabowo yang Untung
Media Inggris, The Guardian, memuat artikel berjudul Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming 'ghost city', 29 Oktober 2025.
Ringkasan Berita:
- Media asing asal Inggris, The Guardian, memuat artikel berjudul Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming 'ghost city' pada Rabu, 29 Oktober 2025 lalu.
- Menanggapi IKN yang disebut terancam menjadi kota hantu, politisi PDIP Ferdinand Hutahaean menilai, Presiden RI Prabowo Subianto mungkin tidak akan mengebut pembangunan kota tersebut.
- Ferdinand mengatakan, ada dua alasan kemungkinan Prabowo tidak menyelesaikan proyek IKN dengan cepat, seperti yang pernah diinginkan Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean menanggapi soal Ibu Kota Nusantara (IKN) yang disebut terancam menjadi 'kota hantu'.
Adapun media asing asal Inggris, The Guardian, memuat artikel berjudul Indonesia's new capital, Nusantara, in danger of becoming 'ghost city' pada Rabu, 29 Oktober 2025 lalu.
Dalam artikel tersebut, ada beberapa hal yang disorot.
Pertama, turunnya besaran anggaran pembangunan IKN dari era Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dibandingkan di era penerusnya, Presiden RI Prabowo Subianto.
Kemudian, banyak pegawai negeri sipil (PNS) yang enggan dipindahtugaskan ke IKN.
Gedung-gedung dan apartemen yang sudah berdiri kokoh di IKN disebut kosong, hanya terlihat pekerja konstruksi dan wisatawan yang penasaran.
Bahkan, Prabowo disebut belum pernah mengunjungi IKN sejak dilantik sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024.
Lalu, ada sorotan terhadap keputusan Prabowo yang menetapkan status IKN sebagai Ibu Kota Politik pada 2028, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2025.
Perpres tersebut diteken Prabowo pada 30 Juni 2025 dan terbit pada Jumat (19/9/2025).
Menurut artikel The Guardian ini, perubahan status IKN dari ibu kota negara menjadi ibu kota politik tersebut terkesan downgrade atau turun kelas.
Proyek ambisius di era Jokowi itu pun dikhawatirkan akan mandeg dan berakhir mangkrak.
Baca juga: Komisi II DPR Sebutan IKN Kota Hantu Jadi Pemicu OIKN Bekerja Konkret dan Transparan ke Publik
Jika IKN Diselesaikan, yang Untung adalah Jokowi, Bukan Prabowo
Soal IKN yang disebut terancam menjadi kota hantu, Ferdinand Hutahaean memprediksi, Prabowo tidak terlalu mengutamakan kelanjutan pembangunan kota yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur ini.
Pria yang bergabung ke PDIP pada Juni 2023 itu menyebut, ada dua alasan yang menunjukkan kemungkinan Prabowo tidak menyelesaikan proyek IKN dengan cepat, seperti yang pernah diinginkan Jokowi.
Hal ini disampaikan Ferdinand saat menjadi narasumber dalam program Sapa Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube KompasTV Palu, Selasa (4/11/2025).
Pertama, Ferdinand bilang, karena IKN bukan janji politik yang disampaikan Prabowo saat kampanye calon presiden.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.