Polisi Tembak Polisi
Ridwan Soplanit Mengaku Tak Ikut Tonton Bukti CCTV Komplek Bersama Arif Rachman Cs
Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengaku tidak pernah ikut menonton rekaman CCTV Komplek Polri.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Wahyu Aji
"Saya tidak menanyakan mereka nonton apa karena memang awal pembicaraan dengan Chuck, kemudian disambung dengan pembicaraan dengan Arsyad, saya nggak sempat menanyakan apa yang mereka tonton," jawab Ridwan.
Ridwan mengaku baru mengetahui jika mereka menonton salinan rekaman CCTV Komplek Polri yang menunjukan jika Brigadir Yosua masih hidup saat Ferdy Sambo datang saat mereka semua ditempatkan di tempat khusus (patsus) karena melanggar etik.
"Saya tdk pernah tanya, setelah pergi dari sana saya tdk pernah menanyakan karena tidak ada kecurigaan. Jadi saya tidak mengejar mereka, tidak menelepon dan sebagainya. Kemudian kita beberapa kali ketemu di beberapa tempat juga tidak membahas apa-apa," ungkap Ridwan.
"Kapan tau isinya yang mereka tonton?" tanya Hakim.
"Saya tau apa yang mereka tonton pas udah Patsus, tanggal 4 Agustus," jawab Ridwan.
"Apa yang mereka tonton?" tanya Hakim kembali.
"Ya rekaman DVR CCTV Pos Sekuriti," ungkapnya.
Ridwan Soplanit Disebut Ikut Tonton Bukti CCTV Komplek Rumah Ferdy Sambo
Terdakwa Hendra Kurniawan meminta kepada bawahannya agar mempercayakan skenario yang dibuat oleh Ferdy Sambo soal kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Hal ini diungkap Jaksa Penuntut Umum saat sidang pembacaan dakwaan perkara penghalangan penyidikan atau obstruction of justice di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Jaksa Cecar Kadir, ART Ferdy Sambo Soal CCTV Mati: Jangan Bohong, Kejebak Lu!
Awalnya, setelah rekaman CCTV di sekitar rumah dinas Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan berhasil dicopy, empat orang yakni Arif Rachman, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo dan Ridwan Soplanit menonton rekaman CCTV tersebut.
Arif Rachman kaget karena Brigadir J saat itu masih hidup saat Ferdy Sambo datang ke rumah dinas. Hal ini, berbeda dengan skenario yang diceritakan oleh Ferdy Sambo dan dilaporkan ke Hendra Kurniawan.
Selanjutnya pada 13 Juli 2022, Arif Rachman diajak Hendra Kurniawan untuk bertemu Ferdy Sambo di ruang kerjanya untuk menjelaskan soal rekaman CCTV yang sebenarnya.
"Namun terdakwa Ferdy Sambo tidak percaya dan mengatakan 'masa sih'," ujar jaksa dalam persidangan.
Jaksa menyebut Hendra kemudian meminta Arif untuk secara langsung menyampaikan temuannya kepada Sambo. Hendra kemudian menjelaskan apabila sosok Brigadir J masih hidup ketika Sambo datang ke TKP.