Polisi Tembak Polisi
Berpangkat Tinggi, Saksi Sebut Perintah Ferdy Sambo soal Skenario Tembak Menembak Dipercaya Penyidik
Punya pangkat tinggi di Polri, saksi sebut perintah Ferdy Sambo soal skenario tembak menembak dipercaya penyidik.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Theresia Felisiani
Awalnya, Rifaizal saat itu menanyakan ihwal siapa yang menembak Brigadir J.
Lantas, Bharada E pun mengakui bahwa dirinya yang menembak Brigadir J hingga tewas.
"Saya tanyakan pada saat itu "siapa yang nembak". Richard langsung menyampaikan "siap saya komandan". Saya lakukan interogasi singkat," kata Rifaizal dalam persidangan atas terdakwa AKP Irfan Widyanto di PN Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Lalu, Rifaizal mempertanyakan kepada Bharada E soal lokasi dirinya menembak Brigadir J.
Lalu, dia pun meminta Bharada E menceritakan secara detil setiap gerakan yang dilakukannya.
"Coba kamu ceritakan seperti apa awal ceritanya?," kata Rifaizal.
"Kemudian kamu liat posisi almarhum sekarang coba kamu praktikkan seperti apa gerakan yang almarhum lakukan?," tanya Rifaizal kembali.
Rifaizal pun tak menyangka cecaran pertanyaanya tersebut membuat Ferdy Sambo geram.
Dia pun langsung dipanggil Ferdy Sambo untuk tidak terlalu keras bertanya kepada Bharada E.
"Dinda, sini kamu" kata Sambo.
"Siap. Perintah jendera," jawab Rifaizal
"Kamu Akpol berapa?," balas Sambo
"Siap saya Akpol 2013 jenderal. Perintah untuk kami jenderal," jawab Rifaizal.
"Kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard. Dia sudah membela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu, dia baru mengalami peristiwa yang membuat psikologis terganggu. Bisa ya?," tegas Sambo.
Lalu, Rifaizal pun merasa dirinya telah bersalah karena terlalu keras dengan Bharada E. Dirinya merasa bertanya terlalu keras dan terkesan mencecar Bharada E.