Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2024

Gibran Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies, Petinggi NasDem Sentil Partai Demokrat Begini

Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut akan diusung maju sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Choirul Arifin
Tangkap layar Instagram/aniesbaswedan
Anies Baswedan bertemu Gibran Rakabuming Raka di Solo, Selasa (15/11/2022). Keduanya disebut-sebut akan diusung maju sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Pilpres 2024 dan memicu kemarahan Partai Demokrat. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka yang juga anak Presiden Jokowi disebut-sebut sedang didekati untuk menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024. Anies Baswedan telah bertemu Gibran di Solo baru-baru ini.

Hal itu memunculkan spekulasi bakal buyarnya koalisi Partai Nasdem dan Partai Demokrat di Pilpres 2024 karena Partai Demokrat sangat menginginkan Anies Baswedan bersanding dengan Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, Ketua Umum Partai Demokrat sebagai calon wakil presidennya.

Partai Demokrat sendiri sudah menyampaikan sinyal tidak suka atas manuver Partai Nasdem ini seperti ditunjukkan oleh reaksi negatif Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief. 

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali sudah meminta Partai Demokrat agar kemarahannya tak dikaitkan ke Anies Baswedan.

Hal itu merespons kritikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief terhadapnya soal peluang Gibran Rakabuming Raka jadi calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan di 2024.

Ali mengingatkan Partai Demokrat agar tak membatasi mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan siapapun.

"Kemarahan teman-teman Demokrat jangan digeber kepada Anies," kata Ali saat dihubungi, Kamis (17/11/2022).

Baca juga: Anies Baswedan Bertemu Gibran, Pengamat: Keduanya Saling Membutuhkan

Ali menilai agak repot ketika ada orang yang tak disenangi Partai Demokrat lalu melarang Anies untuk berkomunikasi dengan mereka.

"Jadi ketika kemudian ada orang yang tidak senang dengan Demokrat, atau orang yang tidak disenangi Demokrat, terus Anies tidak boleh berteman dengan dia, kan repot juga kalau begitu," ucap Ali.

Lebih lanjut, Ali menegaskan pertahanan partainya mengusung Anies sebagai capres karena ingin melakukan perubahan.

Baca juga: NasDem Sebut Gibran Berpeluang Jadi Cawapres Anies, Andi Arief: Jangan Menawarkan Sana-sini

"Jadi kita usung Anies karena kita mau melakukan perubahan. Melakukan perubahan bukan berarti kita memusuhi orang lain," ungkap dia.

Karenanya, ia menuturkan pihaknya mengusung Anies dengan ide dan gagasan, bukan mengajaknya membenci orang lain.

"Jadi hendaknya kemudian kita usung Anies itu dengan gagasannya. Jadi bukan ajak Anies untuk benci orang lain," imbuhnya.

Sebelumnya, Ali mengomentari peluang Anies diduetkan dengan Gibran seusai keduanya bertemu di Solo, Jawa Tengah.

Baca juga: Balas Andi Arief, NasDem: Memang Demokrat Sudah Berkoalisi?

Ali berkelakar Gibran juga memiliki kualifikasi apabila diduetkan dengan Anies pada pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Enggak (terkait politik) lah. Ya tapi kalau kemudian Gibran dipantaskan untuk jadi cawapres Anies, kenapa tidak? Dia menurut saya memenuhi kualifikasi itu. Bisa jadi," kata Ali saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).

Ali menegaskan kehadiran Anies ke Solo adalah yakni mengikuti haul ke-111 Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.

Terhadap pernyataan itu, Andi Arief mengingatkan Partai NasDem agar berkonsentrasi pada apa yang dibicarakan di 'Koalisi Perubahan'.

Andi lantas meminta Ali agar ketika Anies bertemu figur di luar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat lantas menawarkan jadi cawapres.

Baca juga: Andi Arief Sebut Hanya Burung Hantu yang Bisa Pisahkan Koalisi NasDem, Demokrat, dan PKS

"Jangan setiap bertemu  figur di luar PKS dan Demokrat, NasDem menawarkan sana-sini," kata Andi melalui akun Twitternya, Kamis (17/11/2022).

Andi mengingatkan partai besutan Surya Paloh itu agar konsentrasi pada apa yang dibicarakan di koalisi dan bulatkan tekad memilih jalur perubahan.

"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad bahwa NasDem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan," ungkapnya.
 

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan