Selasa, 9 September 2025

Wawancara Eksklusif

VIDEO EKSKLUSIF Wakil Ketua KPK Johanis Tanak: Saya Bangga Jadi Orang Toraja

Sebagai pria berdarah Toraja, Sulawesi Selatan ini, Johanis memiliki kisah tersendiri dengan tanah leluhurnya itu. 

Saya senang dengan kopi Toraja, sehingga biasanya kalau ditanya di oleh pelayan di suatu kafe atau dipesawat 'bapak mau minum apa?' Kebetulan ada kopi toraja disitu, jadi saya bilang, jadi saya bilang saya mau 'Air Kotor'. Air kotor itu apa, air kopi Toraja

Jadi sempat salah paham orang, minta air kotor?

Iyaa, bingung. Tapi untuk lebih populer itu supaya ada satu nama yang terkenal dan berkesan, air kotor itu apa, air kopi Toraja.

Dan saya sudah menyebarkan di beberapa daerah dimana saya bertugas, saya memperkenalkan 'air kotor'. Dan biasa saya pesan kopi toraja, kemudian belikan cuma-cuma kepada teman-teman untuk mempromisikan kopi Toraja.

Saya mau tanya kelebihan kopi Toraja. menurut Bapak, dibandingkan kopi lainnya itu apa?

Pengetahuan saya sih kopi Toraja itu punya rasa tersendiri ya, asamnya ada, pahit-pahitnya ada. Enak. 

Dan Kebetulan saya bisa menikmati kopi ketika kopi itu tanpa gula. Kalau sudah ada gula rasanya tidak nikmat. Tanpa gula baru terasa nikmatnya kopi Toraja.

Tapi mungkin Pak Febby perlu tahu sedikit tentang tahu saya khususnya Nama saya nama saya Johanis, itu nama yang diberikan oleh orang tua. Kalau Tanak itu, sebenarnya sudah keliru. Karena saya lahir di kota orang, bapak saya dari kepolisian, kemudian kurang waktu untuk berdiskusi, sehingga waktu ketika ditulis di sekolah itu Tanak. 

Padahal seharunya orang nama bapak saya itu Ta'nak.  Itu baru punya makna dalam bahasa Toraja katanya. Bahasa Toraja artinya maknanya itu bibit padi di persemaian yang kemudian akan dipindahkan ke sawah. Jadi Itu sekilas saja tentang Ta'nak. Tapi sekarang lebih umum dipanggil Tanak. 

Meskipun tidak lahir dan besar di Toraja, Apakah Bapak secara berkala juga berkunjung ke wilayah Toraja?

Saya pertama kali ke Tana Toraja itu menjelang tamat SMA, pertama kali saya ke tanah Toraja. Ya kemudian jarang pergi ke Toraja.

Tetapi ketika Bapak saya Sudah pensiun dan tinggal di Makassar hampir setiap tahun kami berkunjung sampai dengan beliau meninggal, hampir setiap tahun juga. Kemudian kami ziarah ke makam beliau. Makam Bapak ada di tana Toraja, di Sadan, Kabupaten Toraja Utara.

Ketika berziarah tentu memanfaatkan waktu juga mengunjungi lokasi-lokasi tertentu. Apakah punya tempat favorit yang dikunjungi setiap kali Bapak pergi ke tanah Toraja dan sekitarnya?

Saya lebih suka di rumah tetapi ketika saya ke Toraja juga untuk pertama kali. saya mengunjungi juga tempat-tempat wisata Tanah Toraja di mana tempat-tempat pemakaman.

Lupa saya ada di, ada juga air panas di sana namanya di Makula, Nah itu juga enak air panasnya kemudian saya lupa nama-namanya di Toraja itu. 

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan