Polisi Tembak Polisi
Bharada E Cermati dan Tulis Kesaksian Ferdy Sambo saat Ceritakan Penembakan Brigadir J
Bharada E tampak mencermati kesaksian Ferdy Sambo saat bercerita soal penembakan Brigadir J.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Miftah
Mereka terancam hukuman penjara paling lama seumur hidup atau hukuman mati.
Khusus untuk Ferdy Sambo, ia juga menjadi tersangka obstruction of justice atau perintangan penyidikan.
Tak sendirian, Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka obstruction of justice bersama Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rachman, Baiquni Wibowo, Chuck Putranto, dan Irfan Widyanto.
Mereka dijerat Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 Ayat 1 juncto Pasal 32 Ayat (1) Nomor 19 Tahun 2016 UU ITE.
Selain itu, mereka juga dijerat Pasal 55 Ayat (1) dan/atau Pasal 221 Ayat (1) ke-2 dan/atau Pasal 233 KUHP.
Ferdy Sambo Kaget saat Ditelepon Putri Candrawathi

Ferdy Sambo mengaku kaget ditelepon sang istri Putri Candrawathi, pada Kamis 7 Juli 2022 malam.
Dalam sambungan telepon itu, Ferdy Sambo mengungkapkan jika Putri Candrawathi menangis.
Selain itu, Putri Candrawathi juga bercerita soal insiden adanya Yoshua di kamar pribadi di rumah Magelang, Jawa Tengah.
"Kurang lebih jam 23.00 saya ditelepon istri saya tanggal 7, itu saya kaget karena istri saya menelepon dalam kondisi menangis, Yang Mulia."
"Istri saya menyampaikan, 'Pa, Yoshua berlaku kurang ajar kepada saya. dia masuk ke kamar'," kata Ferdy Sambo menirukan ucapan Putri Candrawathi.
Baca juga: Ferdy Sambo Berhadapan dengan Bharada E di Sidang Hari Ini, Putri Candrawathi Jadi Saksi Pekan Depan
Saat itu, Ferdy Sambo mengaku baru pulang tugas dan sedang beristirahat di rumah pribadinya di Saguling III, Kalibata, Jakarta Selatan.
Mendengar Putri Candrawathi menangis karena ada Yoshua di dalam kamar, lantas Ferdy Sambo saat itu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
Kendati demikian, Putri Candrawathi saat itu enggan bercerita lebih lanjut karena khawatir akan keselamatan Yoshua.
"Tidak ada hal lain yang disampaikan karena saya sudah sampaikan, 'Kurang ajar gimana? Saya jemput kamu ke Magelang'."