Minggu, 7 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Bharada E Dengar Putri Sebut CCTV dan Sarung Tangan Saat Sambo Susun Skenario Pembunuhan Brigadir J

Bharada E menyebut Putri Candrawathi mendengar saat Ferdy Sambo membuat skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

WARTA KOTA/YULIANTO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sedang berkomunikasi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (6/12/2022). Sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J itu kembali digelar dengan agenda pemeriksaan 11 saksi yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum. Warta Kota/YULIANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menyebut Putri Candrawathi mendengar saat Ferdy Sambo (FS) membuat skenario pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Hal ini diungkapkan Bharada E saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat Brigadir J atas terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2022).

Setelah mendengar cerita pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi (PC), Bharada E diminta Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Baca juga: Bharada E Kaget Saat Diajak Putri Candrawathi Masuk ke Kamar Lantai 3, Ternyata Banyak Senjata Api

Saat itu Ferdy Sambo, menurut Bharada E nampak kesal atas perlakuan terhadap istrinya itu  sehingga menginginkan Brigadir J tewas.

"Nanti kau yang bunuh Yosua ya karena kalau kau yang bunuh saya yang akan jaga kamu,. Karena kalau saya yang bunuh nggak ada yang jaga kita," kata Bharada E menirukan pernyataan Ferdy Sambo.

Selanjutnya, Bharada E menyebut Ferdy Sambo menceritakan soal skenario yang sudah dibuat ketika Brigadir J sudah tewas tertembak.

"Saya cuma diam. Baru dia (Ferdy Sambo) bilang begini, jadi gini Cad lokasinya di 46 (rumah dinas Komplek Polri). Nanti di 46 itu ibu dilecehkan sama Yosua terus ibu teriak, kamu respon terus Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal'," lanjut Bharada E.

Mendengar cerita Ferdy Sambo, Bharada E mengaku kaget dan tidak bisa berkata apapun saat itu.

Lalu Hakim Ketua, Wahyu Iman Santoso bertanya kepada Bharada E apakah Putri Candrawathi mendengar saat suaminya menceritakan skenario pembunuhan.

"Itu dengan suara berbisik? Menurut saudara Putri dengar (skenario)?" tanya hakim.

"Pasti mendengar," ucap Bharada E.

Saat itu, Bharada E terus menerus menceritakan soal skenario penembakan itu.

Namun saat disela-sela bercerita, Bharada E melihat Putri Candrawathi berbisik kepada Ferdy Sambo perihal CCTV dan sarung tangan.

"Sudah dijelaskan tentang skenario, udah kamu nggak usah takut, karena posisinya kamu bela ibu, kamu bela diri, aman'. Sambil menceritakan skenario, ibu PC ngobrol dengan pak FS saya kurang dengar tapi sepintas soal CCTV, terus ngabahas sarung tangan," ungkap Bharada E.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan