Polwan yang Jadi Korban Pemukulan Saat Jaga Demo di KPU Buat Laporan ke Polda Metro Jaya
Polwan yang menjadi korban pemukulan pada saat mengamankan aksi demo di depan gedung KPU resmi membuat laporan polisi.
Penulis:
Fahmi Ramadhan
Editor:
Adi Suhendi
Anggota kemudian mengimbau massa untuk tenang, namun mereka tetap memaksa masuk.
"Tapi mereka tetap bersikeras dan terjadilah pemukulan oleh salah satu massa yang mengatasnamakan partai itu kepada tim negosiator kami," tuturnya.
Beredar isu bahwa pemukulan itu terjadi karena ada anggota polisi yang diduga melakukan pelecehan terhadap massa aksi.
Namun, hal itu dibantah oleh Komarudin. Dia mengklaim pihaknya memiliki bukti berupa video yang membuktikan bahwa tidak terjadi aksi pelecehan oleh anggota.
"Tidak ada. Silakan dibuktikan saja kalau mereka punya dokumentasi yang memang orang itu dilecehkan, tidak ada. Itu yang menangani polwan," ungkapnya.
Komarudin menyampaikan perempuan yang diamankan itu saat ini tengah diperiksa Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
"Diperiksa di Kamneg Polda," ujarnya.
Sebelumnya, Unjuk rasa Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) diwarnai aksi saling dorong dengan kepolisian.
Partai Prima dengan Partai Buruh menggelar demo di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (14/12/2022).
Aksi saling dorong berawal ketika mobil komando yang dibawa Partai Prima memberi intruksi kepada massa untuk maju selangkah demi selangkah menuju kantor KPU.
Lantas pihak kepolisian pun menghadang upaya massa tersebut, hingga akhirnya aksi saling dorong antara massa dengan petugas keamanan pun tak terhindarkan.
Dalam aksi saling dorong tersebut terlihat massa Partai Prima mengenakan pakaian bernuansa biru mendesak masuk ke Gedung KPU.
Puluhan petugas kepolisian terlihat menghalangi upaya tersebut.
Sejumlah massa pun terlihat sesekali melempar sebuah air mineral kemasan dalam bentuk gelas.
Air pun sempat disemprotkan massa saat situasi saling dorong terjadi.