Minggu, 14 September 2025

Profil 9 Pati TNI Bintang 3 Berpotensi Jadi KSAL: Ada Eks Komandan Paspampes hingga Guru Besar

Inilah 9 perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL) bintang 3 yang berpotensi dapat menjadi KSAL, gantikan Laksamana Yudo Margono.

Editor: Salma Fenty
ISTIMEWA
Kolase Tribunnews.com: Inilah 9 perwira tinggi (pati) TNI Angkatan Laut (AL) bintang 3 yang berpotensi dapat menjadi KSAL, gantikan Laksamana Yudo Margono. (ISTIMEWA) 

Pria kelahiran 28 Oktober 1965 merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Armada I, dikutip dari Wikipedia.

Sebelum menjabat sebagai Wakil KSAL, Ahmadi Heri Purwonopernah menjabat sebagai Pangkoarmada I (2020).

Sebelumnya lagi, dirinya pernah menjabat sebagai Pangkolinlamil (2019-2020), Kaskoarmada II (2018-2019).

Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono juga pernah menjabat sebagai Danlantamal VIII/Manado pada tahun 2017 hingga 2018.

Baca juga: Pesan Jokowi kepada Laksamana Yudo: Jaga Netralitas TNI agar Tidak Ketarik-tarik ke Politik Praktis

5. Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian

Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian saat ditemui di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan tersebut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menjelaskan mengenai profil UNHAN yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan pada jenjang pendidikan D-3, S-1, S-2, dan S-3 serta memberi kesempatan kepada para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan budaya. Tribunnews/Jeprima
Rektor Universitas Pertahanan (UNHAN) Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian saat ditemui di Gedung Rektorat UNHAN, Sentul, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022). Pada kesempatan tersebut Laksamana Madya (Laksdya) TNI Prof Amarulla Octavian menjelaskan mengenai profil UNHAN yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan pada jenjang pendidikan D-3, S-1, S-2, dan S-3 serta memberi kesempatan kepada para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial, teknologi dan budaya. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian merupakan rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI.

Dirinya merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988.

Setelah lulus dari AAL, Amarulla mengungkapkan bertugas di banyak kapal-kapal kombatan TNI AL.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, setidaknya ada lima KRI yang pernah dikomandaninya.

Di antaranya KRI Ki Hajar Dewantara-364, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Slamet Riyadi-352, KRI Tjiptadi-881, dan KRI Karel Satsuitubun-356.

Amarulla Octavian juga merupakan Mantan Komandan Lanal Sangatta yang juga pernah bertugas di beberapa pusat pendidikan TNI AL untuk melaksanakan operasi laut tersebut ternyata memiliki riwayat panjang di dunia akademik.

"Jadi S2 saya di Perancis itu ada dua. Jadi yang pertama saya S2 di bidang geopolitik dan industri pertahanan. Kedua, saya memang S2 nya untuk ilmu perang," ungkap Amarulla.

Guru Besar bidang Sosiologi Keamanan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI tersebut juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoralnya dengan disertasi tentang sosiologi militer.

6. Laksamana Madya TNI Nurhidayat

Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat di Mako Pushidrosal Ancol Jakarta Utara pada Jumat (26/8/2022).
Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat di Mako Pushidrosal Ancol Jakarta Utara pada Jumat (26/8/2022). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Laksamana Madya TNI Nurhidayat mengemban amanat sebagai Komandan Pushidrosal.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan