Polisi Tembak Polisi
Febri Bantah Pertemuan Ferdy Sambo dengan Ricky dan Richard di Saguling soal Rencana Membunuh Yosua
Febri menegaskan pertemuan Ferdy Sambo dengan Ricky serta Richard di rumah Saguling bukan untuk melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Putri Candrawathi, Febri Diansyah membantah pertemuan antara Ferdy Sambo dengan Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E di rumah Saguling terkait rencana pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Febri menegaskan pertemuan di lantai tiga rumah Saguling itu terkait diceritakannya kejadian di Magelang oleh Putri kepada Ferdy Sambo.
Kemudian, Ferdy Sambo memanggil Bripka RR ke lantai tiga untuk mengkonfirmasi terkait kejadian sebenarnya yang terjadi di Magelang.
"Pada saat itu, Bu Putri menceritakan peristiwa di Magelang pada Pak Ferdy Sambo. Mereka hanya berdua di sana (di ruang lantai tiga rumah Saguling)," ujarnya seusai sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).
"Kemudian Pak Ferdy Sambo memanggil Ricky," imbuhnya.
Setibanya Bripka RR di lantai tiga, Febri menyebut Putri Candrawathi masuk ke kamar.
Baca juga: Ada Barang Bukti yang Disita Atas Nama Baiquni Wibowo Terkait CCTV di Rumah Ferdy Sambo
Sedangkan di ruang lantai tiga itu tinggal Bripka RR bersama Ferdy Sambo.
"Bu Putri tidak ada di tempat karena Bu Putri masuk ke kamar. Hanya ada Ricky dan Pak Ferdy Sambo. Jadi tidak rapat bersama-sama," jelasnya.
Sementara terkait isi pertemuan antara Ferdy Sambo dan Bripka RR, Febri mengatakan mereka tidak membicarakan soal rencana pembunuhan terhadap Yosua.
Namun, katanya, Ferdy Sambo ingin mengonfirmasi apakah Bripka RR mengetahui kejadian yang menimpa istrinya di Magelang.
Febri pun menegaskan bahwa rentetan kejadian ini juga telah dikonfirmasi dan dibenarkan oleh Ferdy Sambo dan Bripka RR saat persidangan.
"Yang disampaikan dalam pertemuan tersebut adalah bukan rencana untuk membunuh Yosua tetapi pertanyaan, (Ferdy Sambo bertanya) 'Apakah kamu tahu tentang kondisi yang terjadi di Magelang, ibu dilecehkan'. 'Saya mau klarifikasi, apakah kamu mau back up dan berani tembak kalau dia (Brigadir J) melawan'," jelas Febri.
Baca juga: Ada Barang Bukti yang Disita Atas Nama Baiquni Wibowo Terkait CCTV di Rumah Ferdy Sambo
Di sisi lain, Febri mengatakan keterangan Bharada E terkait pertemuannya dengan Ferdy Sambo setelah Bripka RR di ruang lantai tiga rumah Saguling tidak bisa dijadikan alat bukti.
Febri menjelaskan hal tersebut lantaran keterangan Bharada E berdiri sendiri dan tidak didukung oleh keterangan dari saksi lain.
Ditambah, ujarnya, didukung oleh keterangan dua pakar hukum pidana yang didatangkan sebagai saksi ahli dalam persidangan.
"Meskipun Richard punya keterangan yang berbeda, kami melihat keterangan Richard tersebut berdiri sendiri. Sudah dua ahli yang mengatakan ya 'Kalau keterangan saksi berdiri sendiri, itu tidak valid, tidak bisa dijadikan alat bukti," tegasnya.
Keterangan Bharada E soal Peristiwa di Saguling

Bharada E dan Bripka RR sama-sama pernah mengungkapkan kesaksiannya terkait pertemuan dengan Ferdy Sambo di rumah Saguling.
Bharada E mengaku bertemu dengan Ferdy Sambo seusai dipanggil oleh Bripka RR.
"Saya berdiri baru jalan, Ricky bilang, 'Chad naik lift aja Chad'. Bang Ricky bilang. Saya masuk. Saya naik lift. Sampai lantai 3, pas pintu lift terbuka. Pintu ruangannya juga sudah terbuka dan sudah ada Pak FS di situ," kata Bharada E dalam sidang lanjutan, 13 Desember 2022 lalu.
Sesampainya di lantai tiga, ia melihat Ferdy Sambo menangis.
Baca juga: Ferdy Sambo Menyerah Bongkar Skenario Kematian Brigadir J Agar Putri Candrawathi Tak Jadi Tersangka
Tak berselang lama, Putri Candrawathi pun masuk dan duduk di samping sang suami.
Setelah itu, Ferdy Sambo mengungkapkan bahwa Putri telah dilecehkan Brigadir J saat berada di Magelang.
Mendengar hal itu, Bharada E mengaku kaget.
"Baru dibilang ibu sudah dilecehkan Yosua. Baru abis itu nangis lagi yang mulia. Saya pas denger itu saya kaget. 'Wah kok kayak gini, kok bisa sampai Yosua lecehkan ibu," jelas Bharada E.
"Saya kaget juga. Saya takut juga saat itu, kan bapak posisinya ada di Jakarta. Terus, kami di Magelang. Takut bapak marah ke saya kan," sambungnya.
Baca juga: Ferdy Sambo: Selama 28 Tahun Dinas di Polri, Saya Tak Pernah Beri Perintah Salah Kepada Anggota
Kemudian, Bharada E diminta Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir J dan diberi jaminan akan dilindungi.
"Nanti, kau yang bunuh Yosua ya. Karena kalau kau yang bunuh, saya akan jaga kamu. Tapi, kalau saya yang bunuh enggak ada yang jaga kita," ujar Bharada E menirukan perkataan Ferdy Sambo saat itu.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(YouTube Kompas TV)
Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi