Minggu, 14 September 2025

Ridwan Saidi Meninggal Dunia

Rekam Jejak Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Tulis Sejumlah Buku hingga Ikut Dialog Internasional

Inilah rekam jejak Budayawan Betawi, Ridwan Saidi yang meninggal dunia di RSPI Bintaro, Tangsel pada Minggu (25/12/2022) pagi.

Dok Tribun Timur
Budayawan Betawi, Ridwan Saidi yang meninggal dunia di RSPI Bintaro, Tangsel pada Minggu (25/12/2022) pagi. Dalam artikel mengulas tentang rekam jejak Budayawan Betawi, Ridwan Saidi. 

Saidi juga menyampaikan, penamaan kata Galuh agak keliru. Kata dia, karena Galuh berarti brutal.

"Sunda Galuh saya kira agak keliru penamaannya," katanya.

Baca juga: Profil Ridwan Saidi, Budayawan Betawi yang Meninggal Dunia di Usia 80 Tahun

- Pernah Sebut Kerajaan Sriwiyaja Fiktif

Pada Agustus 2019 lalu, Ridwan Saidi secara tegas menyebut, Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan fiktif.

Pernyataan tersebut, dikatakan Ridwan Saidi di sebuah kanal Youtube yang diunggah pada Jumat (23/8/2019).

Bahkan, Ridwan Saidi mengklaim telah 30 tahun mempelajari bahasa kuno guna menelisik jejak-jejak keberadaan Kerajaan Sriwijaya.

Kemudian, hasil penelusuran itu, membawanya pada satu hipotesis bahwa kerajaan itu, fiktif.

“Saya sudah 30 tahun mempelajari bahasa-bahasa kuno. Banyak kesalahan mereka (arkeolog), prasasti di Jawa dan Sumatera adalah bahasa Melayu, tapi sebenarnya bahasa Armenia," kata Ridwan ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (28/8/2019).

Merespons hal tersebut, Sejarawan Sumatera Selatan, Vebry Al Lintani, mengatakan berdirinya kerajaan Sriwijaya bisa dilihat dari prasasti Kedukan Bukit, Talang Tuo dan Telaga Batu.

Menurutnya, seluruh prasasti itu telah ada sejak abad ke-7 Masehi.

"Ada juga catatan sejarah peninggalan I-Tsing atau Yi Jing, soerang biksu dari Tiongkok dalam bukunya Nanhai menyebutkan pernah singgah ke Kerajaan Sriwijaya. Artinya jelas ada, dan besar (kerajaan Sriwijaya)," ucapnya.

Vebry mengatakan, dirinya mempertanyakan maksud dan tujuan Saidi menyampaikan pendapat tersebut.

Sebab, pendapat Ridwan Saidi dinilai tanpa didukung fakta sejarah.

"Kita tidak tahu apa maksud dan tujuannya mengatakan demikian. Menurut saya itu pendapat pribadi," kata Vebry.

Vebry menjelaskan, sudah banyak bukti dan fakta sejarah tentang keberadaan Kerajaan Sriwijaya.

Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar (kiri), Budayawan Betawi, Ridwan Saidi (tengah), dan Sineas, Swastika Nohara menjadi pembicara dalam acara Forum Group Discusion (FGD) DPD Golkar DKI Jakarta Seri ke-2 di Jakarta, Minggu (17/4/2022).
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar (kiri), Budayawan Betawi, Ridwan Saidi (tengah), dan Sineas, Swastika Nohara menjadi pembicara dalam acara Forum Group Discusion (FGD) DPD Golkar DKI Jakarta Seri ke-2 di Jakarta, Minggu (17/4/2022). (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan