Jumat, 22 Agustus 2025

Reshuffle Kabinet

Soal Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi, Partai Nasdem Janji Beri Dukungan pada Pemerintah

Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.

Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunnews
Kolase foto Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat dan Menkominfo sekaligus Sekretaris Jenderal Nasdem Johnny G Plate. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah di tengah isu reshuffle kabinet yang tengah berkembang.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate sekaligus Sekretaris Jenderal Partai (Sekjen) Partai Nasdem.

“Nasdem terus memberikan dukungan pada pemerintah dan tidak akan menjadi desertir politik."

"Nasdem mendukung Pak Jokowi dengan segenap kemampuannya baik di pemerintahan maupun di parlemen," imbuhnya, dikutip dari Tribunjogja.com, Rabu (4/1/2023).

Soal reshuffle awal tahun, Johhny berpendapat bahwa keputusan itu diserahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Ali Ngabalin Minta Menteri yang Terkena Reshuffle Tetap Tersenyum dan Jangan Marah

Lebih Baik Fokus Penyelesaian Tantangan Negara

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah. (Tribunnews.com/ Nitis Hawaroh)

Selain itu, Johnny juga menyebutkan daripada membahas reshuffle kabinet, lebih baik berfokus pada penyelesaian tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

“Lebih baik fokus pada penyelenggaraan negara dan pembangunan nasional yang membutuhkan stabilitas politik, soliditas nasional, dan kegotongroyongan bangsa dalam menghadapi tantangan yang besar akibat perubahan situasi geopolitik global,” paparnya.

PDI-P Minta 2 Menteri Partai Nadem Dievaluasi

Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.
Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar. (DOK. Kementan/WARTAKOTA Henry Lopulalan)

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, PDI-P bersikeras meminta Presiden untuk mengevaluasi dua menteri dari Partai NasDem terkait dengan rencana reshuffle awal tahun.

Dua menteri yang dimaksud tersebut adalah Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah. (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

Mengenai hal itu, Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat semakin menyudutkan NasDem akan terkena perombakan kabinet oleh Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi dipastikan akan melakukan perombakan kabinet, tetapi belum pasti waktunya.

"Pak Jokowi sudah memberi sinyal, reshuffle itu pasti akan dilakukan, pasti."

"Apakah akan jangka waktu dekat, atau dua tiga bulan, menurut Pak Jokowi, tunggu waktunya, tunggu saja kan begitu, tapi pasti," kata Djarot, Selasa (3/1/2023).

Alasan Minta 2 Menteri Partai Nasdem Dievaluasi

Djarot memaparkan alasan mengenai saran evaluasi dua menteri Nasdem karena melihat kinerja kedua menteri tersebut.

Pasalnya, ia merupakan anggota Komisi IV PR RI, mitra kerja Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK.

"Karena saya di Komisi IV, maka saya sampaikan bahwa Menteri Pertanian dan Menteri Kehutanan KLHK perlu dievaluasi."

"Terkait misalnya kita sudah berusaha menjadi negara swasembada pangan, menjadi negara dengan kedaulatan pangan, tapi ternyata produksi masih tidak mencukupi," ujar Djarot.

2 Menteri Nadem Diminta Undur Diri

Djarot juga menyarankan dua menteri dari Nasdem tersebut mengundurkan diri dari pemerintahan.

Imenduga tidak ada kecocokan menteri-menteri itu dengan kebijakan Presiden Jokowi.

"Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri menterinya (menteri dari Nasdem) lebih baik mengundurkan diri. Itu lebih gentle," kata Djarot.

Tanggapan Jokowi

Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah.
Soal isu reshuffle, Partai Nadsdem berjanji tidak akan menjadi desertir politik dan terus memberikan dukungan penuh untuk pemerintah. (Sekretariat Presiden)

Di satu sisi, tanggapan Presiden Jokowi mengenai hal tersebut tidak terlalu banyak.

Jokowi hanya menegaskan agar masyarakat menunggu keputusannya saja.

"Tunggu saja. Ditunggu saja," ujar Jokowi menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle di daerah Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023) lalu.

Baca juga: Pengamat Soal Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi: Cenderung Politis Ketimbang Urusan Kinerja

Kemudian, Jokowi kembali ditanya mengenai nasib menteri-menteri Partai Nadem tersebut jika dilakukan reshuffle.

Namun, lagi-lagi Jokowi hanya memberikan tanggapan singkat seperti sebelumnya.

"Ditunggu saja," kata Jokowi singkat.

(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjogja.com/Hari Susmayanti) (Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan