Selasa, 26 Agustus 2025

Reshuffle Kabinet

NasDem Mengaku Tak Baper Jika Menterinya Harus Direshuffle, Tapi Berikan Catatan Ini Kepada Jokowi

Partai NasDem mengaku tidak akan bawa perasaan atau baper jika menterinya direshuffle Presiden Jokowi imbas mendukung Anies Baswedan Capres 2024.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
zoom-inlihat foto NasDem Mengaku Tak Baper Jika Menterinya Harus Direshuffle, Tapi Berikan Catatan Ini Kepada Jokowi
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi menyatakan pihaknya tidak akan bawa perasaan atau baper jika menteri NasDem direshuffle Presiden Jokowi imbas mendukung Anies Baswedan Capres 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem mengaku tidak akan bawa perasaan atau baper jika menterinya direshuffle Presiden Joko Widodo atau Jokowi imbas mendukung Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden atau Capres 2024.

Ketua DPP Partai Nasdem, Effendi Choirie atau Gus Choi menyatakan pihaknya akan menerima segala konsekuensi atas dukungan partainya kepada Anies Baswedan.

Namun, NasDem akan memberikan catatan khusus kepada Jokowi.

"Itu enggak perlu sakit hati, gak perlu baper, biasa aja hanya meskipun biasa saja tetap ada catatan 'oh begini cara berpolitiknya' 'oh ini kurang dewasa' jadi tetap ada penilaian tapi kesiapan tetap harus ada," kata Gus Choi saat ditemui di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Menurutnya, partai NasDem telah menghitung setiap langkah politik maupun konsekuensi atas keputusan yang diambil.

Namun, dia mengingatkan kursi menteri NasDem merupakan hak atas dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019 lalu.

Baca juga: Politikus NasDem Sebut Jokowi Bukan Raja, Harus Izin Dulu ke Surya Paloh Sebelum Lakukan Reshuffle

"Kita sudah memikirkan risikonya, keuntungannya itu sudah dihitung plus minusnya jadi enggak ada masalah, cuma itu tadi saya ingin menegaskan presiden punya hak pengusung juga punya hak," ungkapnya.

Namun demikian, Gus Choi mengingatkan bahwa Jokowi bukanlah raja.

Karena itu, partai pengusung yang telah membantu memenangkan Jokowi punya hak untuk diajak bicara soal reshuffle.

Baca juga: Pengamat Prediksi Reshuffle Menteri dari Nasdem Bakal Terjadi, Tinggal Tunggu Waktu Saja

"Intinya adalah presiden bukan raja, presiden punya hak memang iya punya hak, tetapi pengusung juga punya hak, hak untuk diajak bicara, hak untuk diajak berembuk bermusyarawah," katanya.

Diketahui, Jokowi kembali tidak membantah adanya isu reshuffle kabinet Indonesia Maju.

Kali ini ia menyebut reshuffle akan dilakukan besok, tanpa menyebutkan tanggal pastinya.

"Besok. Ya besok, bisa Jumat bisa Senin bisa Selasa bisa Rabu," kata Jokowi saat mengunjungi Blok Rokan di Dumai, Riau, Kamis, (5/1/2023).

Sementara itu desakan reshuffle mengalir kuat dari sejumlah politikus PDIP terhadap menteri dari Partai NasDem.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan supaya pemerintah mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Menurutnya evaluasi dua menteri ini tidak hanya didasarkan pada kinerjanya.

Namun, asal partai menteri tersebut, yakni NasDem, juga mempengaruhi usulan reshuffle.

Usai mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024, desakan terhadap partai NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi menguat, satu di antaranya berasal PDIP.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan