Sabtu, 4 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Reshuffle Kabinet Semakin Dekat, Ma'ruf Amin Pastikan Akan Terjadi, Nasdem: Monggo Kerso!

Ma'ruf Amin memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti melakukan kocok ulang kabinet (reshuffle).

Editor: Choirul Arifin
Capture Youtube Presiden Joko Widodo
Wakil Presiden Maruf Amin memastikan akan dilakukan kocok ulang alias reshuffle para menterinya di kabinet dalam waktu dekat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasti melakukan kocok ulang kabinet (reshuffle).

Menurut Ma'ruf Amin, reshuffle kabinet akan dilakukan bila ada kinerja menteri yang dirasa kurang baik. Ma'ruf menyebut Jokowi bisa kapan saja merombak jajaran pembantunya, karena hal itu adalah hak prerogatifnya sebagai presiden.

"Kalau soal reshuffle itu adalah hak prerogatif presiden ya, dan presiden bisa kapan saja melakukan reshuffle karena dilihat, misalnya, ada pembantunya, menterinya, yang tidak bekerja dengan baik," kata Ma'ruf di Masjid Raya At-Taqwa, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023).

Ma'ruf menyebut saat ini yang bisa dilakukan hanya menunggu keputusan dari Presiden Jokowi. Kata Ma'ruf, Jokowi pasti sudah memiliki cukup informasi dan pandangan tersendiri soal kinerja para menterinya.

"Nanti kalau Presiden sudah melihat ada, ini kurang baik, ini kurang baik, ya pasti di-reshuffle," kata Ma'ruf Amin.

"Tapi apakah itu [akan terjadi], nanti Presiden punya pandangan seperti itu, itu kita tunggu saja. Itu hak prerogatif presiden," tegas Ma'ruf Amin.

Presiden Jokowi sebelumnya sudah beberapa kali memberikan sinyal terkait rencana reshuffle ini.

Bahkan, ia tak menampik saat ditanya apakah reshuffle tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat. "Mungkin," kata Jokowi di sela kunjungan kerja di Bogor, Jumat (23/12).

Namun Jokowi tidak merinci kapan reshuffle kabinet akan dilakukan. Dia hanya meminta publik untuk sabar menunggu.

Baca juga: Prof Siti Zuhro Usulkan Presiden Fokus Siapkan Pemilu Berkualitas Ketimbang Pikirkan Reshuffle

"Besok. Ya besok. Bisa Jumat, bisa Senin, bisa Selasa, bisa Rabu," kata Jokowi saat kunjungan kerja ke Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023).

Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin memprediksi perombakan kabinet kemungkinan akan terjadi pada bulan Januari ini. Menurutnya, siapa pun yang akan diganti nanti harus bisa menerima keputusan Jokowi tersebut.

“Kalau nanti ada menteri yang diganti harus tetap semangat dan tersenyum seperti saat awal anda dipilih. Jangan marah, jangan dongkol karena waktu Anda sudah sampai di sini saja,” kata Ngabalin.

Baca juga: Sikap Golkar di Tengah Memanasnya PDIP vs NasDem Buntut Isu Reshuffle Kabinet

Menteri-menteri dari NasDem disebut-sebut akan digeser. Di kabinet saat ini ada tiga menteri dari partai tersebut yakni Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menkominfo Johnny G Plate, dan Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.

Menanggapi kemungkinan terjadinya reshuffle ini, Partai NasDem menyerahkan semuanya kepada Presiden Jokowi.

"Monggo kerso, artinya silakan saja," kata Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie atau Gus Choi kepada Tribunnews.com, Jumat (6/1/ 2023).

Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate mengungkapkan bahwa semua partai dalam Koalisi Indonesia Maju, termasuk NasDem, harus siap direshuffle dari kabinet.

Hal itu menurut Johnny karena reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.

Menteri Informasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2022).
Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate

"Semua partai yang bagian dari anggota koalisi harus menerima bahwa yang menentukan kabinet merubah kabinet adalah hal prerogatif presiden," ujar Johnny.

Johnny menegaskan seorang menteri tugasnya membantu presiden. Maka dari itu dirinya juga siap jika itu keputusan presiden.

"Secara pribadi apa lagi, kita di sini sebagai pembantu presiden melaksanakan kebijakan dan arahan presiden ya itu sepenuhnya ada pada presiden," jelasnya.

Johnny juga mengatakan bahwa Nasdem terus berkomitmen terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Dia menegaskan, NasDem akan terus konsisten terhadap komitmen penentuan anggota kabinet, perubahan anggota kabinet merupakan kewenangan prerogatif presiden.

"Sejak awal membangun koalisi memperjuangkan capres, memenangkan capres bersama-sama koalisi 2014 dan 2019 melaksanakan pembangunan negara bersama koalisi dengan baik," ungkapnya.(tribun network/fah/frs/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved