Minggu, 17 Agustus 2025

Polisi Tembak Polisi

Arif Rachman Sebut Kondisinya Drop Saat Tahu Cerita Ferdy Sambo soal Tewasnya Yosua Tak Sesuai Fakta

Arif Rachman mengaku gemetar hingga tak sanggup berdiri saat mengetahui Brigadir J ternyata masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas.

Warta Kota/Yulianto Anto
Terdakwa Arif Rachman Arifin saat berjabat tangan dengan tim jaksa penuntut umum di persidangan lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). Arif Rachman mengaku gemetar hingga tak sanggup berdiri saat mengetahui Brigadir J ternyata masih hidup ketika Ferdy Sambo tiba di rumah dinas. 

"Takut. Saya kemarin aja pak hakim yang mulia," ucap Arif terdiam lalu menangis.

Arif tampak mengusap air matanya dengan sapu tangan.

Bahkan, Arif terisak sampai tak bisa berbicara.

Baca juga: Diberitahu BAP Bharada E Bahwa Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Chuck Putranto: Saya Kecewa

Melihat kondisi itu, Hakim Suhel pun menenangkan Arif.

Hakim Suhel mengungkapkan alasan Arif menjadi terdakwa pertama di kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir J yang menjalani persidangan dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

Hakim menilai ada kejujuran dari keterangan yang disampaikan Arif.

"Saya mau beritahu saudara, kenapa saudara kami minta, pertama karena saya melihat kejujuran di saudara, saya bisa memahami bagaimana perasaan saudara. Itu sebabnya ya, itu lah sebabnya biar perkara ini menjadi terbuka harapan kami begitu sebenarnya," kata hakim.

"Itu sebabnya pada awal pertanyaan apa bantahan saudara terhadap FS. Itu kami minta kepada saudara untuk yang pertama kita periksa, silakan dibuka apa yang harus saudara buka di sini," sambungnya.

Arif masih terus menangis. Ia tampak terdiam beberapa saat hingga kemudian mengungkapkan ketakutannya.

"Rasa takut itu besar yang mulia. Kemarin ketika saya ceritakan beda dengan Pak Ferdy Sambo aja terus terang saya takut," ujar Arif.

Ia mengaku takut keluarganya bernasib sama dengan Brigadir J yang nyawanya dirampas oleh Ferdy Sambo.

"Istri saya sempat bilang ingat Pak, anak-anak. Bayangkan ajudan aja bisa dibunuh. Gimana saya enggak kepikiran," kata Arif.

"Berarti lebih besar takut ya?" tanya penasihat hukum Arif di dalam sidang itu.

"Betul," jawab Arif.

Arif mengatakan istrinya juga sempat berniat tidak menyekolahkan anak-anaknya sebelum persidangan selesai.

Halaman
1234
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan