Sabtu, 9 Agustus 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Anak 2 Tahun Turut Jadi Korban Pembunuhan, Kementerian PPPA Turunkan Tim Dalami Kasus Wowon Cs

KPPPA mengkhawatirkan adanya korban anak lain yang mungkin belum terungkap dari kasus pembunuhan berantai tersebut.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Kolase foto Tribunnews
kolase foto tersangka pembunuhan berantai, Duloh dan Wowon dan lubang yang ditemukan di rumah Wowon di Cianjur diduga lubang untuk mengubur korban lainnya. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) akan melakukan pendalaman kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur yang dilakukan oleh Wowon CS. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) akan melakukan pendalaman kasus pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur yang dilakukan oleh Wowon CS.

Sebab salah satu korbannya ada seorang Balita berusia 2 tahun yang bernama Bayu, yang tidak lain merupakan anak kandung Wowon sendiri.

KPPPA mengkhawatirkan adanya korban anak lain yang mungkin belum terungkap dari kasus pembunuhan berantai tersebut.

Baca juga: Polisi Lacak Transaksi Keuangan di Rekening Wowon Untuk Ungkap Penipuan Berkedok Penggandaan Uang

"Makanya tim SAPA saya tugaskan untuk melakukan pendalaman terhadap kasus ini. Mulai dari pendalaman siapa itu Wowon, siapa itu orang-orang yang menjadi korban, lalu tracking. Sebab problemnya sampai menyasar ke anak," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat ditemui di Kantor KPPPA, Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Bayu, yang merupakan anak Maemunah dari pernikahannya dengan Wowon, Bayu (2), ditemukan sudah menjadi kerangka di Cianjur.

Ai Maemunah tewas bersama kedua anaknya dengan suami terdahulu, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).

Ketiganya tewas karena diracun oleh Wowon cs, setelah sempat ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan mulut berbusa di kontrakannya Kelurahan Ciketing Udik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Kamis (12/1/2023).

Nahar mengatakan kasus ini perlu didalami agar tidak ada lagi kasus dengan cara serupa muncul lagi di kemudian hari.

Baca juga: Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW dari Jebakan Maut

"Kan motifnya ibaratnya itu ekonomi, untuk kebutuhan dia kan. Tapi kenapa menyasarnya ke anak. Bagi KPPPA itukan setiap kasus perlu didalami agar tidak menjadi cara kasus itu muncul lagi," ujarnya.

KPPPA dalam mendalami kasus ini sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait, termasuk dengan pihak kepolisian.

KPPPA juga melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan kasus ini, termasuk dengan salah satu anak tiri Wowon yang selamat dari rencana pembunuhan itu.

Anak ketiga Ai Maemunah sekaligus anak tiri Wowon yang bernama Salsa (13) selamat dari maut, sebab menolak untuk ikut Wowon dan Ai ke Bekasi.

"Mendalaminya, satu, kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan itu. Kedua, kita berusaha untuk mulai mendekati pihak-pihak yang berkaitan langsung dengan ini. Termasuk memastikan perlindungan kepada anak yang masih hidup agar mendapatkan bantuan dan perlindungan yang memadai. Mudah-mudahan hari ini sudah kita lakukan," kata Nahar.

Baca juga: Wowon Cs Telah Tetapkan Hari Kematian Hanna tapi Hujan Deras Selamatkan sang TKW dari Jebakan Maut

Sebagai informasi, kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs ini berawal dari kematian tiga dari lima anggota keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Awalnya, korban bernama Ai Maemunah dan kedua anaknya Ridwan Abdul Muiz (20) serta M Riswandi (16) tewas karena keracunan.

Namun, belakangan diketahui mereka ternyata diracun dengan pestisida hingga racun tikus.

Sementara itu, masih ada dua korban yang selamat yakni bernama Neng Ayu (5) dan M. Dede Solehudin.

Setelah diselidiki, polisi berhasil menangkap tiga tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni, Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehudin yang juga jadi korban.

Singkat cerita, ternyata ada aksi pembunuhan lain juga dilakukan para tersangka. Wowon cs ternyata pernah melakukan pembunuhan di Cianjur dan Garut, Jawa Barat.

Di Cianjur, terdapat lima orang korban yang empat di antaranya merupakan keluarga dari pelaku.

Wowon membunuh Wiwin yang merupakan istri dari Wowon. Dia juga membunuh anaknya, Bayu (2) dan mertuanya yang juga ibu korban Wiwin yakni Noneng.

Satu orang lainnya yang dibunuh yakni bernama Farida. Farida diketahui merupakan seorang tenaga kerja wanita (TKW) yang dijanjikan dapat menggandakan uang oleh para tersangka.

Keempat jenazah itu dimasukan di tiga lubang di sekitar rumah Wowon di Cianjur bersama semua barang-barangnya. Tersangka menuntup lubang itu dengan cara dicor dan dikeramik agar jejak korban tak terlihat.

Selanjutnya, satu korban lainnya ternyata Halimah yang juga merupakan istri kelima Wowon yang dibunuh oleh Duloh.

Duloh mengatakan kepada keluarga jika Halimah meninggal dunia karena sakit. Padahal, Halimah tewas akibat dicekik oleh Duloh.

Saat ini, jasad Halimah sudah dimakamkan di kampung halamannya di Cilicin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Lalu, satu korban lainya bernama Siti dibuang ke laut di daerah Surabaya, Jawa Timur oleh Wowon cs dengan meminta tolongan Noneng. Namun, akhirnya bisa diketemukan dan dimakamkan secara laik.

Siti dibunuh karena menagih janji ke Wowon soal penggandaan harta kekayaan miliknya.

Hingga total korban yang dibunuh oleh Wowon cs ada sebanyak sembilan orang.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan