Jumat, 26 September 2025

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

TKW Korban Pembunuhan Berantai Sempat Saksikan Wowon Cs Gali Lubang Sebelum Tewas Dibunuh

Farida, seorang tenaga kerja wanita (TKW) tewas dibunuh Wowon Erawan alias Aki Banyu cs dengan cara diberi kopi beracun hingga dicekik.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki Banyu cs di Desa Kertajaya, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (2/3/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Farida, seorang tenaga kerja wanita (TKW) tewas dibunuh Wowon Erawan alias Aki Banyu cs dengan cara diberi kopi beracun hingga dicekik.

Ironisnya, Farida ternyata sempat melihat para tersangka pembunuhan berantai itu sedang menggali lubang yang merupakan kuburan untuk dirinya.

Hal tersebut terungkap dalam rekonstruksi yang digelar Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya di rumah kontrakan di Desa Kertajaya, Cianjur, Kamis (2/3/2023).

Peristiwa itu terjadi pada Februari 2021.

Wowon cs mulai merencanakan pembunuhan kepada Farida setelah pulang bekerja dari Arab Saudi karena menagih janji penggandaan uang.

Wowon yang berperan sebagai sosok yang dianggap sakral itu memerintahkan Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin menggali lubang di rumah yang ditinggali Farida selama enam hari lamanya.

Baca juga: Istri Minta Tobat, Begini Reaksi Wowon si Pembunuh Berantai Saat Rekonstruksi di Cianjur

"Yeni dan Farida ikut melihat saat Dede dan Duloh menggali lubang," kata Kanit 2 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kompol Eko Barmula.

Pada Juli 2021, Duloh mulai melancarkan perintah Aki Banyu dengan meracik kopi yang dimasukan racun tikus.

Saat itu, Farida yang mengaku lemas langsung diperintahkan untuk tidur oleh Duloh.

Di situ, mulut Farida mulai mengeluarkan busa.

Bukannya ditolong, Duloh malah mencekik Farida selama 30 menit hingga korban meninggal dunia.

Baca juga: Detik-Detik Wowon Minta Duloh Bunuh Anaknya: Kuburan Ditutup Kandang Ayam

"Duloh mencekik korban Farida dengan tangan kanan, tangan kiri menutup hidung dan mulut dengan diperkuat dengkul kiri menekan tangan kiri korban dan kaki kanan menekan tangan kanan korban selama 30 menit," kata Eko.

Setelah meninggal, Duloh lantas menggendong Farida untuk dikuburkan di dalam lubang yang sudah disiapkan sebelumnya.

Karena berat, akhirnya Farida pun diseret menuju lubang galian.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan