Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

PKS Mengaku Tak Tahu Menahu Soal Perjanjian Prabowo dan Anies Baswedan Terkait Pilpres

Perjanjian Prabowo dan Anies Baswedan ini diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dalam sebuah podcast.

Akhdi Martin Pratama
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku tak mengetahui perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Anies Baswedan terkait pemilihan presiden (Pilpres).

Perjanjian Prabowo dan Anies ini diungkapkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno dalam sebuah podcast.

"Saya tidak tahu perjanjian tersebut," kata juru bicara PKS Muhammad Kholid saat dikonfirmasi, Selasa (31/1/2023).

Kholid lantas mempertanyakan maksud Sandiaga mengungkapkan adanya perjanjian tersebut.

"Baiknya kita move on menatap ke depan," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno menyebutkan bahwa ada perjanjian antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan terkait dengan Pemilihan Presiden atau Pilpres.

Dalam tayangan podcast Akbar Faisal Uncencored yang dikutip Senin (30/1/2023), Sandiaga mengatakan bahwa perjanjian tersebut tertulis dan dibuatkan oleh Fadli Zon.

“Tertulis dan untuk episode itu saya mengusulkan Bang Akbar mengundang Fadli Zon. Karena dia yang mendraft dan dia yang menulis tangan itu,” kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Sandiaga Uno Ungkap Perjanjian Anies-Prabowo, Pengamat: Bisa Menimbulkan Persepsi Negatif

Ia menjelaskan bahwa perjanjian itu berkaitan dengan beredarnya potongan video Anies bicara tak akan maju pilpres jika Prabowo juga maju sebagai capres.

Kala itu, Sandiaga menjadi Wakil Anies untuk maju di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Yang pada akhirnya sempat menimbulkan kebuntuan di internal Partai Gerindra. Kemudian atas kebuntuan tersebut dibentuklah sebuah perjanjian tertulis oleh Fadli Zon.

“Terus terang waktu itu sempat ada kebuntuan. Dan sosok sosok Fadli Zon itu yang mungkin cukup sentral untuk akhirnya melihat, merumuskan dan meramu dari 3 kubu itu,” tuturnya.

“Waktu itu kan ada saya, Pak Prabowo dan Pak Anies. Dan dia yang membuat itu dalam sebuah perjanjian yang dia tulis tangan sendiri,” lanjut Sandiaga.

Ketika ditanya lebih rinci soal isi perjanjian tersebut, Sandiaga enggan menjawab lebih jauh.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan