Senin, 29 September 2025

Polisi Tembak Polisi

Kenakan Pakaian Dinas, Richard Eliezer Hadapi Sidang Etik Hari Ini

Richard Eliezer tampak mengenakan pakaian dinas harian (PDH) lengkap untuk menghadapi sidang etik pada Rabu (22/2/2023) di gedung TNCC Div Propam.

YouTube Kompas TV
Terpidana kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada Richard Eliezer saat akan menghadapi sidang etik di gedung TNCC Polri pada Rabu (22/2/2023). 

Sebelumnya, Richard divonis 1,5 tahun penjara dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J.

Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum (JPU) yang meminta agar Richard dihukum 12 tahun penjara.

Pada perjalanannya, Kejaksaan Agung (Kejagung) mengumumkan tidak mengajukan banding atas vonis yang dijatuhkan oleh hakim kepada Richard.

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung, Fadil Zumhana dalam konferensi pers pada Kamis (16/2/2023).
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung, Fadil Zumhana dalam konferensi pers pada Kamis (16/2/2023). (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Hal ini disampaikan oleh Jaksa Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejagung, Fadil Zumana.

Fadil mengungkapkan ada dua alasan yang membuat pihaknya tidak mengajukan banding.

Pertama, lantaran keluarga Brigadir J telah memaafkan Richard Eliezer.

Fadil mengatakan diterimanya maaf Richard oleh keluarga Brigadir J adalah contoh produk keputusan hukum tertinggi.

"Dalam hukum manapun, hukum nasional kita maupun hukum agama termasuk hukum adat, kata maaf itu adalah keputusan tertinggi dalam hukum."

"Berarti ada keikhlasan daripada orang tuanya (Brigadir J) dan itu terlihat dari ekspresi menangis, bersyukur diputus hakim seperti itu," ujarnya dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Kompas TV, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Soal Status Richard Eliezer di Polri, LPSK: Sepenuhnya Kami Serahkan ke Institusi Kepolisian

Lalu alasan kedua adalah Eliezer telah berterus terang dan kooperatif dalam penyelidikan hingga sidang vonis.

Fadil menegaskan tidak adanya banding dari Kejagung membuat keputusan vonis 1,5 tahun kepada Richard Eliezer telah berkekuatan hukum tetap atau inkracht.

Selain itu, Fadil mengatakan dari pemberitaan terkait sidang vonis Bharada Richard Eliezer, pihaknya telah melihat adanya keadilan yang dirasakan oleh korban dan masyarakat.

Di sisi lain, Fadil juga menghormati keputusan majelis hakim karena dianggap telah memenuhi keadilan substantif yang dapat diterima masyarakat.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Polisi Tembak Polisi

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan