Pilpres 2024
Demokrat Berharap AHY Jadi Cawapres, NasDem: Kalau Ngotot-ngototan Koalisi Ini Nggak Akan Jadi
Partai Demokrat diminta untuk tidak terus ngotot mendorong nama bakal calon wakil presiden (Bacawapres) kepada Anies Baswedan.
Penulis:
Igman Ibrahim
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Partai Demokrat mengharapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 mendatang. Partai NasDem pun meminta rekan koalisinya itu tidak ngotot.
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebutkan bahwa seharusnya Partai Demokrat memulai berbicara mengenai kriteria cawapres yang layak menjadi pendamping Anies Baswedan secara objektif.
Sebaliknya, kata dia, partai berlambang mercy itu diminta untuk tidak terus ngotot mendorong nama bakal calon wakil presiden (Bacawapres) kepada Anies Baswedan.
"Kalau kita bicara kriteria kita harus fair dong. Karena kalau kita ngotot ngototan koalisi ini nggak akan jadi. Tapi kita juga tidak bisa kemudian katakan Demokrat yang kemudian mendorong AHY, kita tidak bisa subjektifitas," ujar Ali saat dikonfirmasi, Kamis (2/3/2023).
Dijelaskan Ali, jika semua pihak terus berbicara hanya mengacu nama bacawapres Anies, maka nantinya penilaian terhadap figur tersebut hanya subjektifitas belaka.
"Makanya kalau kemudian kita bicara tentang nama kita bicara subjektifitas. Demokrat ngotot AHY, NasDem ngotot umpamanya Khofifah, PKS ngotot siapa. Nanti ngotot-ngototan nggak ada yang jadi kan," jelas Ali.
Lebih lanjut, Ali menuturkan koalisi perubahan telah memiliki kriteria yang harus dipenuhi terhadap sosok yang layak menjadi Bacawapres Anies Baswedan.
"Jadi nanti kriteria yang disepakat A B C D E F. Mungkin tidak semua, tapi ada substantif hal yang harus terpenuhi begitu kan. Sehingga nanti tidak ada subjektifitasnya, NasDem tidak ngotot si A, Demokrat tidak ngotot si A, PKS tidak ngotot si A," jelasnya.
"Kalau misalkan tidak AHY, apa alasannya? kalau umpamanya tidak AHY alasannya kenapa itu bukan AHY. Kan harus ada alasannya kemudian memberikan rasionalitaskan alasan untuk tidak AHY. Orang dia ketua partai kok. Tapi kalau kita bicara kriteria kita tidak perlu berdebat," sambungnya.
Namun begitu, Ali mengaku pihaknya tak menutup peluang AHY jika nantinya AHY bisa ditunjuk menjadi Bacawapres Anies Baswedan.
"Kita juga tidak bisa menutup peluang AHY untuk menjadi salah satu orang yang mendampingi mas Anies. Tidak bisa serta merta pokoknya yang penting bukan AHY. Tidak boleh begitu dong," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Partai Demokrat menanggapi pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak masalah jika bakal calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Anies Baswedan merupakan sosok eksternal dari luar kader.
Menanggapi hal itu, Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution, menyebutkan bahwa partainya menghormati aspirasi yang disampaikan oleh rekan koalisinya tersebut.
Namun begitu, Syahrial menyatakan bahwa partainya tetap mendorong Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi cawapres Anies agar bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024.
"Namanya juga aspirasi, ya boleh-boleh saja. Ada aspirasi Anies-Luhut Panjaitan, Anies-Gibran, Anies-Erick Tohir, dan lain-lain. boleh-boleh saja. Kalau ditanyakan kepada kader Demokrat, tentu saja untuk bisa menang sebaiknya Anies-AHY," ujar Syahrial saat dikonfirmasi, Senin (27/2/2023).
Baca juga: Benny K Harman: Tak Ada Paksaan Anies Pilih Cawapres Tertentu
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.