Tiga Bulan Awal jadi Menhan Selamatkan Uang Negara, Prabowo Disebut Tak Disukai Banyak Orang
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyebut Prabowo Subianto tak disukai banyak uang setelah menyelamatkan uang rakyat.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Whiesa Daniswara
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hashim Djojohadikusumo ceritakan bahwa Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pernah selamatkan uang rakyat dari korupsi.
Adapun hal itu saat tiga bulan awal Prabowo Subianto jadi Menhan.
Cerita itu disampaikan Hashim dalam sambutannya pada acara yang diselenggarakan Prabowo Mania 08 deklarasikan Prabowo Subianto Presiden 2024 di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
"Dan saya tahu banyak orang kecewa sama dia (Prabowo selamatkan uang negara). Sampai kakak saya bilang empat mata sama saya banyak sekali orang yang benci sama dirinya," kata Hashim kepada pendukung Prabowo Mania 08 di Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
Hashim melanjutkan hal itu karena kakaknya Prabowo Subianto mengganggu kejahatan mereka. Dan kakaknya menghambat kejahatan mereka.
Baca juga: Eks Ganjar Mania Pilih Prabowo, Sebut Deklarasi akan Meluas hingga Pelopor Rekonsiliasi Bangsa
"Saudara-saudara banyak setan di Indonesia ini. Dan saya mau katakan juga Pak Prabowo yakin Pak Jokowi tidak terlibat dengan korupsi itu. Pak Prabowo lapor ke Pak Jokowi lalu dikatakan lanjutkan berantas korupsi di kementerianmu," kata Hashim.
"Pak Prabowo sudah menjalankan amanat dari Pak Jokowi memberantas korupsi di Kementerian Pertahanan. Dan Pak Prabowo dalam tiga bulan menjabat dia sudah melakukan itu," tegasnya.
Adapun sebelumnya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu ceritakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pernah selamatkan uang rakyat sebesar Rp 20 trilliun dari korupsi.
"Tiga tahun lalu banyak orang tidak tahu dia baru dua bulan jadi menteri dia harus tanda tangani kontrak-kontrak pengadaan senjata senilai Rp 51 triliun," kata Hashim kepada pendukung Prabowo Mania 08 di Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
"Dia pelajari dan saya termasuk orang yang melapor ke Pak Prabowo. Kontak-kontak yang konyol, haram dan korupsi," sambungnya.
Baca juga: Hashim Djojohadikusumo Ungkap Prabowo Subianto Pernah Selamatkan Uang Negara Rp 20 Triliun
Hashim melanjutkan korupsi yang Prabowo hadapi itu gila-gilaan sampai dirinya nggak percaya juga. Gila-gilaan markup-nya, ada satu kontak markup-nya 1.250 persen.
"Mungkin kaget ya, saya juga kaget. Saya juga tahu ada korupsi. Tapi saya saja Pak Prabowo juga baru tahu korupsi sudah gila-gilaan di negara kita ini di kementriannya. Ada kontrak lain Pak Prabowo cerita ada 600 persen, 300 persen dan sebagainya," jelasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengatur karena waktunya sudah mepet 31 Desember harus ditandatangani. Dia putuskan untuk tidak mendatangi.
"Dengan kata lain Pak Prabowo membatalkan sejumlah kontrak senjata senilai Rp 51 triliun. Jadi kakak saya sudah selamatkan uang rakyat minimal Rp 15 sampai Rp 20 trilliun dari korupsi saudara-saudara," tegasnya.
Kemudian Hashim juga ceritakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tolak ratusan miliar rupiah ketika diminta pihak asing batalkan program rantis Maung.
Baca juga: Cak Imin Mengaku Tak Khawatir Soal Kedekatan Prabowo dan Ganjar Pranowo
"Suadara-saudara kenapa pilihan kalian merupakan pilihan yang tepat. Yaitu kejujurannya, tiga Minggu yang lalu Pak Prabowo bikin acara di Kartanegara yang datang 25 orang. Dia bercerita kepada kami, dia menerima delegasi dari perusahaan mobil asing," kata Hashim kepada pendukung Prabowo Mania 08 di Jakarta, Minggu, (12/3/2023).
Hashim melanjutkan ia tidak mau sebut namanya. Mereknya dikatakan ada dimana-mana di Jakarta.
"Prabowo baru mencanangkan program nasional mobil kendaraan taktis rantis itu namanya Maung dari Bahasa Sunda. Pak Prabowo mengusulkan Pak Jokowi menyetujui nama dari Bahasa Sunda jadi kendaraan rantis TNI," jelasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa Prabowo punya obsesi dari dulu kalau Habibie ciptakan pesawat terbang.
"Pak Prabowo mau wujudkan cita-cita kita semua untuk membuat mobil nasional yang bukan jiplakan dari luar negeri, ganti nama, ganti merek," kata Hashim.
Baca juga: Dukung Prabowo-Ganjar, ProGib Sebut Pemimpin Antipolitik Identitas
"Tapi betul-betul mobil nasional dengan kandungan lokal yang tinggi dan sebulan lalu telah mencapai 72 persen. Tinggal nanti buat mesin di Indonesia di Bandung dan sekarang sedang negosiasi dengan perusahaan Korea," sambungnya.
Hashim melanjutkan yang menjadi kejutan ada suatu perusahaan asing datang dengan proposal agar program Maung itu tidak jadi atau batal. Diganti dengan program impor dengan mobil dari luar negeri.
"Dari 5.000 unit yang dicanangkan Pak Prabowo dan disetujui Pak Jokowi. Perusahaan ini menawarkan 2.500 unit dan dalam proposal mereka ada sogokan untuk pribadi Pak Prabowo sebesar 16 persen sekitar Rp 654 miliar," kaya Hashim.
"Dia ingat cita-cita janji terhadap dirinya agar ada mobil nasional yang dibuat putra dan putri Indonesia. Sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia kepada pihak luar. Itu janji dia sendiri terhadap Indonesia," sambungnya.
Adapun dikatakan Hashim bahwa Menteri Pertahanan RI itu menolak tawaran tersebut demi cita-cita bangsa.
"Kalau dia setuju dengan uang haram yang diajukan itu dia adalah pengkhianat bangsa. Tapi dia menolak tawaran tersebut dan mengajukan ke Menteri Keuangan hadirkan 10.000 unit rantis dibuat di Indonesia," tutupnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.