Minggu, 28 September 2025

Wawancara Eksklusif

AKBP Dody Mohon Ampun ke Sang Ayah, Pilih Jujur Ungkap Kasus Teddy Mihanasa

Keterpaksaan itu diungkapkan melalui penasihat hukumnya karena takut pada kekutan atasannya, yakni Irjen Pol Teddy Minahasa.

Tribunnews.com/Ashri Fadilla
Penasihat hukum  AKBP Dody Prawiranegara, Adriel Viari Purba dalam wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network, Domuara D Ambarita di Kantor Tribun, Sabtu (11/3/2023). 

Sempat beberapa hari Pak Dody nggak mau kontek sebenarnya.

Jadi saya rasa menang klien saya ini diarahkan sebagai alat dalangnya Pak TM.

Pak Dody itu kalau tidak salah 3-4 hari setelah itu baru kontak, habis itu selepas dibalas Bu Linda, dia tidak langsung bales, lama-lama balesnya karena dia mau membatalkan peristiwa ini. Tapi terus di desak-desak, apa boleh buat.

"Saya hanya seorang AKBP, dia jenderal bintang 2. Saya dibuang ke Papua pun bisa. Dari kapolres
bukit tinggi saya ungkap sabu 4,4 malah dipindain saya" Ini asumsinya Pak Dody yang diceritakan
kepada saya.

Lalu saya tanya, kan bisa ditolak, bisa, tapi mungkin kalau saya ulur-ulur waktu saya dipindah ke
Polda Sumbar, jadi Kabagrolog yaitu staf bagian reserse, mungkin saya tolak langsung dipindahin ke
Papua saya habis itu. Saya langsung bilang, wah kasian ini.

Memang saya tanya sama dia, kok bisa kamu bilang Pak Dody bilang dipindah ke Papua, loh bisa, kan
koneksinya ke mana-mana.

SDM Mabes (Polri), tinggal dia telpon letingnya "eh pindahkan itu dia ke Papua".  Bukan berarti Papua buruk ya, bukan, tapi kata dia begitu.

Ke Pak Dody, apa dia sudah sering melakukan hal ini dengan Pak TM?

Tidak pernah. Dan kalau hubungannya dengan Pak Teddy baru di situ jadi dia belum pernah kerja
sama dengan pak Teddy, kenal karena bawahan tidak pernah kenal karena kedekatan emosional,
tidak pernah jadi sampai kantor saya.

Kalau pak Teddy perintah saya tukar sebagian barang bukti dengan tawas ganti sebagian barang
bukti dengan tawas dan pak Teddy mengungkap dalam BAP itu adalah bercanda.

Saya kan tidak tahu dia bercanda, saya baru kenal Pak Teddy itu ketika saya jadi Kapolres Bukittinggi
dan dia Kapolda saya jadi belum lama jadi saya tidak tahu kalau dia bercanda kalaupun dia bilang
bercanda.

Jadi perkenalan mereka itu hanya sekedar atasan dan bawahan, hanya itu tidak lebih.

Dan kalau ditanya apakah pernah belum pernah Pak Dodi mempunyai pimpinan seperti itu menyuruh
melakukan kalaupun mau menguji katanya kok menguji dengan dengan cara melakukan tindak pidana itu kan tidak masuk akal. 

"Kenapa sih Pak Teddy tidak mengaku Saja seperti saya". Saya memang kasihan dengan pak Dudy
karena dia cita-cita nya sangat sederhana, pengen seperti bapaknya Jendral.

Pas pertama kali pertemuan itu menurut saya, dia hormat dia sujud kepada bapak ibunya. Terus dia
sujud ibunya, sujut bapanya dia bilang dia hormat dan bilang ke bapaknya, sambil nangis, ‘maafkan
kakak, kaka tidak bisa purnah tugas seperti ayah’.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan