Kamis, 28 Agustus 2025

Wawancara Eksklusif

WAWANCARA EKSKLUSIF: Wamen Viva Yoga Ungkap Misi Transmigrasi Era Prabowo untuk Pemerataan Ekonomi

Wamen Viva Yoga beberkan misi transmigrasi era Prabowo: bukan sekadar pindah penduduk, tapi bangun ekonomi nasional.

TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
WAWANCARA KHUSUS - Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi saat diwawancarai secara khusus di Studio Tribunnews, Jakarta, Selasa (27/8/2025). Dalam wawancaranya, Viva Yoga Mauladi menjelaskan mengenai perkembangan program transmigrasi, salah satunya terkait pengiriman 2.000 Tim Ekspedisi Patriot. TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAWakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa program transmigrasi di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah mengalami perubahan paradigma. Tidak lagi sekadar memindahkan penduduk dari wilayah padat ke daerah sepi, transmigrasi kini diarahkan untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan membuka potensi baru di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Rabu (27/8/2025), Viva menyampaikan bahwa transmigrasi bukan hanya soal distribusi penduduk, tetapi juga strategi pembangunan nasional yang menyentuh aspek sosial, ekonomi, dan ketahanan pangan.

“Ada target-target utama, ada wujud dari nantinya adalah pemerataan ekonomi, perkembangan ekonomi, ada daerah ekonomi baru, potensi-potensi,” ujar Viva.

Anggota DPR RI periode 2019–2024 ini juga mengungkap tiga amanat Presiden Prabowo yang menjadi landasan kerja Kementerian Transmigrasi saat ini.

"Pertama, menjaga dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah longgar akan menciptakan interaksi sosial, akulturasi, dan asimilasi. Melalui pernikahan dan kehidupan bersama, perbedaan suku, adat, dan budaya bisa menyatu dan memperkuat rasa kebangsaan," jelasnya.

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF: Putra Amrozi, Pelaku Bom Bali — Dari Bayang Teror ke Pengibar Merah Putih

Berikut kutipan wawancara selengkapnya:

Pak Viva, menjelang akhir bulan Agustus ini, bagaimana Bapak melihat semangat peringatan Hari Kemerdekaan? Apakah nilai-nilai kemerdekaan masih terasa membara di tengah masyarakat? 

Viva: Ya, kemarin kami menghadiri upacara di Istana Negara untuk mengikuti detik-detik proklamasi. Sorenya, kami juga ikut dalam prosesi penurunan bendera. Keesokan harinya, ada pawai karnaval, dan seluruh kementerian diminta berpartisipasi. Jadi, suasana kemerdekaan benar-benar terasa dan menjadi bagian dari kebersamaan seluruh elemen bangsa.

Suasana kemerdekaan harus menjadi bagian dari kebersamaan masyarakat Indonesia. Kita tidak lagi berjuang dengan tumpah darah seperti para pahlawan dulu, tapi mengisi kemerdekaan dengan ide dan inovasi untuk pembangunan nasional. Bangsa yang merdeka harus berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan memiliki kepribadian dalam kebudayaan.

Nilai-nilai itu pasti diturunkan ke program-program di Kementerian Transmigrasi. Sekarang ini, transmigrasi tidak hanya soal perpindahan penduduk, tapi juga pemerataan ekonomi, pengembangan wilayah, dan penciptaan potensi-potensi baru.

 
Pak Viva, bisa disampaikan update terkait realisasi program di Kementerian Transmigrasi selama semester pertama tahun ini? Apa saja capaian yang sudah terlihat?

Viva: Ada tiga amanat dari Presiden Prabowo Subianto yang menjadi dasar berdirinya kembali Kementerian Transmigrasi sebagai kementerian tersendiri.

Pertama, menjaga dan merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah longgar menciptakan interaksi sosial, akulturasi, dan asimilasi. Melalui pernikahan dan kehidupan bersama, perbedaan suku, adat, dan budaya bisa menyatu dan memperkuat rasa kebangsaan.

Kedua, mengentaskan kemiskinan. Negara memberikan tanah garapan kepada warga transmigran sebagai bagian dari reforma agraria. Tujuannya agar mereka bisa mengubah nasib setelah berpindah ke wilayah transmigrasi.

Ketiga, menjadikan kawasan transmigrasi sebagai lumbung pangan nasional. Banyak kawasan transmigrasi yang kini menjadi sentra produksi beras. Presiden ingin agar kawasan-kawasan ini berkontribusi dalam menumbuhkan swasembada pangan.

Halaman
1234

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan