Minggu, 10 Agustus 2025

2 Kasus Polisi Meninggal Disorot: Bripka AS Diduga Minum Sianida, Mayat Briptu RF di Mobil Dinas

Dua polisi ditemukan meninggal dunia: Bripka AS yang disebut telah minum racun sianida, sementara mayat Briptu RF dItemukan di mobil.

(ISTIMEWA)
Kolase Tribunnews.com: Ilustrasi polisi tewas. Dua polisi ditemukan meninggal dunia: Bripka AS yang disebut telah minum racun sianida, sementara mayat Briptu RF dItemukan di mobil. (ISTIMEWA) 

Kata Jenni Simorangkir sebelum sang suami meninggal, dirinya dan Bripka AS sempat dipanggil AKBP Yogie Hardiman.

Mengutip Tribun-Medan.com, Jenni Simorangkir mengatakan bahwa AKBP Yogie sempat menyita ponsel milik Bripka AS.

"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya Bapak Kapolres menyita handphonenya. Dan Bapak Kapolres bilang tidak takut dengan bintang satu dan bintang dua, kalau bintang tiga, barulah dia takut," kata Jenni menirukan ucapan mendiang suaminya Bripka AS, Selasa (21/3/2023).

Masih klaim Jenni, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka AS.

Sementara itu, Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, sempat mengklaim bahwa Bripka AS meninggal dunia karena minum racun sianida.

Kasat Reskrim Polres Samosir, AKP Natar Sibarani pun juga mengklaim bahwa pihaknya menemukan resi pengiriman racun sianida yang disebut telah dipesan Bripka AS.

Bripka AS, kata polisi, memesan racun sianida itu lewat selularnya.

Namun hal itu dibantah oleh pihak keluarga, yang menyebut ada kejanggalan dalam kasus kematian korban.

Fridolin Siahaan pihak keluarga Bripka Saragih menyebut bagaimana mungkin Bripka AS bisa memesan racun sianida lewat handphonenya, sementara alat komunikasi korban disita oleh Kapolres Samosir pada 23 Januari 2023, di hari dimana korban katanya memesan racun tersebut.

Kemudian racun itu tiba pada tanggal 30 Januari, atau 7 hari setelah pemesanan, bahkan, paket racun itu sampai ke UPT Samsat Pangururan, Kabupaten Samosir sekira pukul 21.49 WIB.

"Hasil tracking kami berdasarkan nomor resi barang itu diterima di kantor Samsat Pangururan. Itu juga kami pertanyakan. Apakah kantor tersebut buka sampai malam kan begitu," tanyanya.

Hal ini pun dinilai janggal, bahkan Fridolin Siahaan juga menyebutkan kejanggalan lainnya.

Sementara soal pajak, Bripka Arfan Saragih yang merupakan anggota Sat Lantas Polres Samosir dituduh melakukan penggelapan pajak kendaraan warga.

Padahal, kata Jenni, suaminya sudah membayar kerugian pajak yang digelapkan berkisar Rp 650 juta atau Rp 700 juta.

Uang itu mereka peroleh setelah menjual rumah yang ada di Kabupaten Samosir.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan