Buntut Penganiayaan Mahasiswa, Aditya Hasibuan jadi Tersangka, Achiruddin Hasibuan Dipatsuskan

"Habis kejadian itu, pagi dibawa jahit dulu disini (menunjuk pelipis), habis jahit besoknya dia gak bisa mereng kiri kanan kepalanya, dibawa ke RS Materna, di-scan kepalanya semuanya. Cuman bisa satu hari, karena besoknya dia ada ujian, karena gak sekolah di sini harus balek dia," ungkap Elvi, dikutip dari Tribunmedan.

"Jadi dalam keadaan sakit, dia balek untuk kuliah, jadi dengan kondisi dia gak sehat dia balek keluar dari Medan. Baru sesudah itu dia berobat jalan untuk nyembuhin kepalanya, matanya. Karena matanya kan beku darahnya semua," imbuhnya.

Ia pun mengatakan bahwa anaknya mengalami gangguan pada penglihatannya.

"Sekarang yang ia alami cuma gak bisa lihat cahaya, sama kalo lihat-lihat tulisan macam kabur-kabur hanya itu," ujarnya.

Merasa tak tenang dengan kondisi anaknya, Elvi menyuruh Ken untuk kembali ke rumah agar mendapat perawatan.

"Cuman kemaren saya pulangin 10 hari, sekarang posisinya kan dia ujian, sekarang udah balek tadi jam 7.00 WIB udah balek, karena sekolahnya kebetulan di Inggris, di Manchester University," kata Elvi.

Elvi juga mengucapkan terima kasih kepda Polda Sumut karena telah membantu menangani kasus dari anaknya tersebut.

"Tapi alhamudillah saya berterima kasih, sepuluh jari saya ngucapkan, ternyata Polda betul-betul luar biasa bantuinnya," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Ifan) (Tribunmedan.com/Aprianto Tambunan/Fredy Santoso/Edward Gilbert Munthe)